Kabupaten Tasikmalaya, analisaglobal.com — Pemberhentian pekerjaan proyek jalan di kabupaten Tasikmalaya banyak menuai polemik bagi sebagian kontraktor dan masyarakat. Proyek yang sebelumnya sudah di tender ulangkan dan sudah mulai dalam tahapan pelaksanaan pekerjaan kini semuanya di berhentikan pihak dinas dengan alasan refocusing.
Dengan adanya pemberhentian pekerjaan tersebut, sebagian masyarakat merasa di rugikan karena jalan yang semula sudah rusak dan perlu perbaikan kini menjadi semakin rusak karena sudah mulai dalam tahapan pekerjaan dan sekarang di hentikan pihak dinas dengan dalih refocusing.
Dengan adanya hal tersebut, Forum Masyarakat Terkena Dampak Refocusing (FMTDR) menggelar audiensi kepada para anggota DPRD Kabupaten Tasikmalaya untuk meminta kejelasan terkait hal tersebut.
Kang Harry selaku perwakilan dari pihak FMTDR, usai melaksanakan audien menjelaskan, kalau inti dari pertemuan dengan para anggota DPRD Kabupaten Tasikmalaya tersebut tidak menghasilkan apapun karena keputusan tersebut ada di eksekutif. Jelasnya. Rabu (10/11/21)
Harry mengungkapkan, dirinya meminta kejelasan terkait alasan refocusing karena ada beberapa kegiatan yang tidak terdampak karena program prioritas akan tetapi di mata masyarakat tidak dinilai prioritas seperti proyek pekerjaan trotoar di wilayah Manonjaya, Embung, dan Command Center, karena yang lebih prioritas itu jalan bukan trotoar. Ungkapnya.
“Refocusing itu disampaikan oleh pejabat Dinas ditengah pelaksanaan pekerjaan, seakan – akan keuangan provinsi itu habis secara mendadak karena tiba – tiba hilang anggarannya. Sementara tahapan perencanaan, lelang, dan SPK sudah terbit, sudah uizet dan pengusaha sedang melaksanakan pekerjaan. Intinya seolah – olah uang itu habis secara mendadak.” Jelas Harry