Kabupaten Tasikmalaya, analisaglobal.com — Satu bulan lebih lamanya Program Usaha Ekonomi Produktif (UEP) berjalan di Desa Singasari Kecamatan Taraju Kabupaten Tasikmalaya menuai masalah, pasalnya bantuan ternak yang dikelola oleh BUMDes (Badan Usaha Milik Desa) dan dipelihara para RT berupa Domba tersebut banyak yang mati sebanyak 13 ekor. Rabu (16/02/2022).
Banyaknya hewan ternak yang mati tanpa sebab sehingga banyak pula bermunculan serta ragam pendapat di masyarakat, pasalnya pengadaan hewan ternak tersebut bersumber dari Alokasi ataupun biaya Dana Desa tahap III sebesar Rp. 220 Juta. Kematian Domba – domba tersebut menjadi sorotan warga dan menuai polemik di masyarakat.
Salah satu tokoh masyarakat yang enggan disebutkan namanya pun angkat bicara saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon WhatsApp (WA), pihaknya mewakili para RT untuk meminta adanya penggantian domba yang mati, lebih dari itu Tokoh Masyarakat pun mempertanyakan pertanggung jawaban pihak CV atau Pengusaha yang menjadi pemasok domba, sampai saat ini belum ada itikad baik kepada pihak pengelola. Ungkapnya
“Seharusnya baik Pemerintah Desa maupun Supplier sebelum menyerahkan domba ada edukasi atau pembinaan kepada warga yang akan menerima domba tersebut, Program UEP ini kan yang di danai dari uang Negara yang harus jelas pertanggung jawabannya.” Katanya
Lanjut ia menerangkan, Saya pertanyakan apakah ada surat kesepakatan atau perjanjian tentang jaminan dari Supplier ? jika dalam waktu yang ditentukan ada domba yang mati, ini bukti kecerobohan atau sembrono nya pihak Pemerintah Desa, jangankan jaminan ganti rugi, untuk obat dan vitamin pun tidak ada, seharusnya kedepankan masalah analisa resiko. Terangnya
“Kalau terus seperti ini tentunya persentase kematian akan terus bertambah, dan kerugian uang tinggal menunggu waktu bila tidak ada tindakan dari pihak terkait.” Ujarnya