Amirul Mukminin Is The Lion Woman

Penulis : Wulan grace

Kabupaten Tasikmalaya, analisaglobal.com — Per-empu per bermakna mahluk dan empu yakni mulia menjadi label hakiki untuk setiap mahluk yang memiliki rahim dengan fitrah kemuliaan. Meneguk sperma dalam rahim hingga menjadi pencetak generasi selanjut nya dan disini lah kecerdasan seorang perempuan di tangguhkan.

Lantas sulit kah menjadi perempuan ?

Di gadang gadang menjadi mahluk nomor 2 setelah laki laki, Pelabelan negatif sangat lumrah bagi perempuan yang berkiprah di luar untuk pemikiran patriarki yang mengancam perempuan diam di dapur tak memiliki peran hingga mengurusi ranah domestik sepenuh nya. Pada fakta nya jauh dari sebelum gerakan emansipasi wanita yang di bawa oleh R.A Kartini arah gerak dan tupoksi perempuan sudah ada sejak zaman Rasulullah SAW.

Dalam bidang ekonomi, sosial, pendidikan hingga politik tergambar kan oleh para Amirul mukminin seperti hal nya sayyidah Khadijah tokoh Amirul mukminin pebisnis hebat dan sukses dalam bidang ekonomi menjadi kepala pengatur keuangan hingga perniagaan.

Bukan kah sayyidah Aisyah pun menjadi pemimpin di ceritakan dalam buku Historical Roots of a Modern Debate, Leila Ahmed mengatakan bahwa dari segi politik, Aisyah juga dijadikan pemimpin dan disegani komunitas muslim.

Setelah wafatnya nabi Muhammad SAW pada 632 M, tumpuan komunitas muslim adalah Aisyah. Pemikiran nya yang kritis, berwawasan luas dan ketangguhan nya mencetak banyak generasi intelektual yang berpengaruh dalam Islam.

Lantas mengapa saat ini langkah perempuan untuk menjadi leader publik pun sangat di batasi ?

About analisaglobal

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *