Kunci Kelancaran Layanan Nataru 2023
Lampung Selatan, analisaglobal.com — Dalam rangka mendukung kelancaran pelayanan Angkutan Natal dan Tahun Baru 2023, seluruh operator penyeberangan khususnya yang berada di jalur tersibuk Merak – Bakauheni diminta untuk melakukan sinergi dan koordinasi terpadu dengan seluruh pemangku kepentingan dengan tetap fokus menjalankan peran dan tanggung jawab masing-masing.
Hal ini mengemuka dalam Rapat Koordinasi Lintas Sektoral yang digelar dalam rangka Persiapan Penyelenggaraan Angkutan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 pada Lintas Penyeberangan Merak-Bakauheni, di Terminal Eksekutif Sosoro-Merak pada Rabu (7/12).
Adapun para pemangku kepentingan yang hadir, Dirjen Hubdat Kemenhub RI, Kakorlantas Polri, Kapolda Banten, Kapolda Lampung, Dirut ASDP Indonesia Ferry, Dirut Jasa Raharja, Dirut Jasa Raharja Putera, BMKG, Ka BPTD, Kapolres Cilegon, KSOP, BASARNAS, Gapasdap, dan Infa.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Hendro Sugiatno menyampaikan sejumlah arahan kepada seluruh pemangku kepentingan layanan angkutan penyeberangan di lintas Merak-Bakauheni. Dipastikan, prasarana dan sarana penyeberangan di Merak-Bakauheni telah siap, dimana berdasarkan hasil rampcheck yang dilakukan BPTD pada 22 Oktober 2022 untuk kapal, dan 2-4 November 2022 untuk dermaga, tercatat 62 kapal dan 7 dermaga siap beroperasi melayani Nataru.
“Di saat penyelenggaraan angkutan periode Hari Raya, baik Lebaran ataupun Natal, tentunya jika terjadi antrian atau kepadatan itu hal biasa. Namun, bagaimana trafik tetap lancar, dan masyarakat tidak menunggu terlalu lama saat akan menyeberang,” tutur Dirjen.
Sinergi dan Koordinasi Terpadu Antar Stakeholder
Hendro meminta kepada seluruh pihak agar menjalin komunikasi yang baik dan melakukan koordinasi antar institusi. Lalu, untuk kelancaran juga agar dilakukan delay sistem di rest area, dimana konsep ini dinilai efektif dan optimal seperti yang dilakukan pada periode Angkutan Lebaran 2022 lalu. Dan konsep ini juga diberlakukan untuk layanan tiket eksekutif, Kata Hendro.
Kepala Korlantas Polri Firman Shantyabudi dalam rakor juga menyepakati, berbagai rekayasa pelayanan dan pengaturan flow kendaraan dan juga tiket penyeberangan. Termasuk juga pembagian jenis kendaraan, dimana kendaraan jenis tertentu dapat dilayani di pelabuhan utama ataupun alternatif. Selain itu, dalam manajemen trafik juga perlu dilakukan screening penumpang karena tantangan di setiap periode layanan Hari Raya, pengguna jasa yang tiba di pelabuhan masih bercampur antara yang bertiket dan belum bertiket.
“Patut diapresiasi rencana delay sistem di rest area arah Merak (KM 13,KM 43 dan KM 68) dan screening penumpang di sejumlah titik. Setelah exit toll merak, siapkan screening juga, bagi yang belum bertiket jangan arahkan ke pelabuhan,” Ungkap Firman.
Direktur Utama ASDP Ira Puspadewi menyampaikan bahwa dalam pelaksanaan angkutan penyeberangan yang lancar idealnya seluruh pengguna jasa telah bertiket minimal sehari sebelumnya.