Selamat pagi /siang/sore/malam pembaca setia analisaglobal.com, semoga semua pembaca dalam keadaan sehat, penuh kebahagiaan, dan bersemangat dalam beraktifitas serta sehat selalu.
Jangan lupa ya tetap pakai masker saat bepergian, rutin mencuci tangan dan menjaga jarak karena Pandemi Covid-19 belum berakhir. Berikut kami sajikan berita terpopuler di analisaglobal.com.
Kabupaten Tasikmalaya, analisaglobal.com — Beredarnya kabar di lapangan yang menyebutkan bahwa masih banyaknya lembaga yang di bawah naungan BKPRMI yang belum menerima pengadaan APD Covid-19 patut di pertanyakan kebenarannya karena anggaran dari keseluruhan bantuan sangat besar.
Sebagaimana yang sudah di terbitkan dalam pemberitaan sebelumnya tanggal (16/02/2021) lalu sudah di sebutkan bahwasannya pihak BKPRMI diduga sudah melakukan pemotongan anggaran Biaya Operasional (BOP) untuk perlengkapan APD Covid-19 serta melakukan penggiringan kepada salah satu pengusaha.
Menurut KH. Apipudin, S.Pd.i selaku ketua BKPRMI Kabupaten Tasikmalaya saat dikonfirmasi beberapa waktu lalu seusai kunjungan silaturahmi dari Kantor Kejaksaan Negri kabupaten Tasikmalaya menyebutkan bahwasanya pihak BKPRMI tidak melakukan penggiringan serta sudah menyerahkan pembelanjaannya kepada pihak lembaga masing – masing, akan tetapi dikarenakan para pemilik lembaga tidak mengetahui harus belanja kemana dan tidak bisa membuat pelaporannya (LPJ) maka dirinya (BKPRMI) memberikan arahan kepada salah satu perusahaan pengadaan barang untuk APD Covid-19 tersebut. Jelasnya.
“Kami tidak pernah melakukan penggiringan karena pihak pengusaha yang datang dan menawarkan barang jadi para lembaga semuanya belanja kepada pengusaha tersebut. Jadi kami tidak pernah menerima uang Fee atau cash back karena langsung sama pihak pengusaha”. Ungkap KH. Apipudin.
Sementara hasil temuan baru oleh analisaglobal.com dilapangan bahwa pihak BKPRMI sudah membeli satu unit rumah yang sekarang dijadikan kantor sekretariat dengan harga yang sangat luar biasa. Dengan adanya temuan tersebut menjadi suatu pertanyaan serta menimbulkan dugaan. Dari mana sumber anggaran BKPRMI untuk membeli rumah untuk dijadikan sekretariat dengan harga yang luar biasa tersebut ??