“Berkeluarga itu harus dimulai dengan perencanaan. Dimulai usia 21 tahun adalah idealnya. Karena ketika memasuki usia yang ideal ini, sudah dirasa siap menghadapi tantangan dalam membangun keluarga, karena berkeluarga tidak semudah membalikkan telapak tangan, sehingga perlu perencanaan,” pungkasnya.
Hal senada disampaikan oleh Elma Triyulianti Djajuri selaku koordinator Bidang KSPK BKKBN Provinsi Jawa Barat dalam sambutannya mengatakan, untuk mencapai program dalam rangka penurunan angka stunting itu tentunya harus adanya persiapan dalam membangun keluarga dimulai pada usia remaja, dimana remaja perempuan ataupun laki-laki ini nantinya akan menjadi calon ibu dan calon bapak, dan dikemudian hari tentunya akan membangun keluarga dengan menikah. Ucapnya.
“Adapun untuk Program dari BKKBN saat ini salahsatunya fokus kepada usia remaja, dimana usia remaja ini sudah seharusnya diajarkan tentang perencanaan dalam kehidupan dengan sebutan GenBer (Generasi Berencana), maka dengan hal tersebut sejak dini untuk masalah stunting dapat dilihat dari tinggi badannya yang lebih pendek dari usia yang seharusnya, sering sakit-sakitan, kurang gizi, adanya infeksi, sehingga tumbuh kembang badannya tidak sesuai dengan usianya,” Jelasnya.
Lanjut Dia menambahkan, maka dengan demikian, perlu adanya upaya dalam meminimalisir stunting, melalui persiapan saat kehamilan seperti asupan ibu hamil yang terpenuhi dengan baik, hingga proses tumbuh kembang anak dengan memenuhi asupan gizinya. Karena jika persiapan ini tidak dilakukan dengan baik, dikhawatirkan akan terjadi hal yang tidak diinginkan seperti kehamilan dini, pendarahan, maupun kondisi bayi lahir prematur, tambahnya. (AD/Mar)