“Para kader PLKB dan nantinya merambah ke anggota Karang Taruna dan LSM siapa yang mau sekarang sudah ada di Kecamatan Sukaresik”, ujarnya.
Selanjutnya, Ani sangat antusias menggerakkan program ini dengan asumsi bahwa bonus demografi 2030 wajib disikapi dengan serius. Ketika peran ibu tidak di tingkatkan kualitas pemahaman IPM, IPK dan IDBnya, maka akan membawa masalah besar untuk bangsa ini.
“Khususnya untuk warga Sukaresik, angka usia produktif meningkat tajam, maka kesiapan mental spiritual/IMTAQ dan Iptek wajib seimbang. Agar tidak ada terjadi kejahatan social yang tidak di harapkan”, jelas Ani Rusmana.
Sementara itu, ketua Forum Pendamping PKH, Usep Hendra Nurjaman, S.H atau Abah Azri sapaan akrabnya mengatakan sekolah ibu ini di jalankan selama 8 kali pertemuan, kurikulumnya meliputi Spritual Question, Psikologi Perkembangan Anak, Manajemen Keluarga, Kesehatan, Ice Breaking, Stunting dan Thibb Nabawy.
Konsep pelaksanaan secara teknis, di jabarkan oleh Founder/Trainer Sekolah Ibu, Susan Nurhayati, S.Pd.,M.Pd mewakili LPMP Sukahaji.
“Acara ini di ikuti oleh 70 anggota KPM PKH Desa Tanjungsari, targetnya selesai selama 2 bulan dan akan dilanjutkan lagi ke KPM Desa lainnya”, pungkas Abah Azri***A.Yayat/A.Suryana