Shelvy menegaskan bahwa dalam kondisi cuaca yang berpotensi membahayakan keselamatan pelayaran, ASDP tidak akan ragu untuk menunda atau membatalkan perjalanan demi keamanan pengguna jasa, sesuai dengan izin berlayar yang diterbitkan oleh regulator.
“Keselamatan adalah prioritas utama kami. Jika kondisi cuaca tidak memungkinkan, perjalanan dapat ditunda hingga situasi kembali aman untuk berlayar,” katanya.
Untuk mendukung aspek keselamatan, ASDP juga telah memperketat pemeriksaan kesiapan kapal, memastikan semua alat keselamatan dalam kondisi, serta meningkatkan pengawasan di pelabuhan.
“Kami mengimbau seluruh pengguna jasa agar selalu mematuhi aturan keselamatan dan mengikuti arahan petugas di pelabuhan maupun di atas kapal,” tambah Shelvy.
Wajibkan Tiket Online
ASDP juga semakin memperkuat sosialisasi terkait reservasi tiket online sebagai bagian dari upaya meningkatkan layanan prima bagi pengguna jasa. Dengan penerapan sistem geofencing, tiket hanya bisa dibeli melalui loket resmi dan aplikasi Ferizy, memastikan kenyamanan dan keamanan transaksi bagi seluruh penumpang.
Selain itu, ASDP telah menghentikan penjualan tiket di pelabuhan dan mengalihkan seluruh transaksi ke platform digital Ferizy. Pemesanan tiket dapat dilakukan hingga 60 hari sebelum keberangkatan dengan beragam metode pembayaran, termasuk transfer bank melalui BRI, Mandiri, BNI, dan BCA, serta e-wallet seperti LinkAja, ShopeePay, OVO, dan Dana.
Dengan lonjakan trafik yang terjadi selama arus balik ini periode libur Isra Miraj dan Imlek, ASDP memastikan layanan tetap optimal dengan dukungan digitalisasi dan manajemen operasional di seluruh pelabuhan. Upaya ini bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan dan kelancaran perjalanan bagi seluruh pengguna jasa, terutama saat periode libur panjang. (*/Edimirza)
CORPORATE SECRETARY PT ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO)
Baca Juga BMPS Jawa Barat Akan Tunggu MoU dengan Pemprov Jabar Terkait Distribusi Ijazah