Ketika ditanyakan untuk keperluan apa saja uang tersebut digunakan ?
Ruru menjelaskan, bahwa uang tersebut digunakan untuk pembuatan kandang, pembuatan proposal juga untuk hal – hal non teknis, akang – akang pun mungkin sudah paham tentang proses permohonan bantuan. Jelasnya
Dilain Pihak adanya hal tersebut dibenarkan oleh Nasrul salah seorang anggota kelompok tani Simpang, bahwa semua itu hasil kesepakatan semua anggota. Ucap Nasrul
“Yang jelas sapi masih ada di kelompok.” Singkatnya
Sementara menurut beberapa sumber, bahwa uang Rp. 20 juta dari hasil penjualan sapi sudah di potong oleh pembeli dengan alasan adanya piutang Ruru ke pembeli sebesar Rp. 7 Juta, yang menjadi pertanyaan warga kenapa program tersebut terpusat di kelompok yang dua itu ? kedua ketua kelompok tersebut baik Ruru maupun Milah adalah merupakan staf desa di desa Singasari Kecamatan Taraju Kabupaten Tasikmalaya.
Pada hari Senin (10/01/2022), analisaglobal.com mencoba kembali menghubungi Ruru melalui pesan Singkat WhatsApp (WA), untuk memastikan kembali adanya potongan piutang, akan tetapi dirinya menjawab sedang berada di wilayah Salopa.
Dengan adanya hal tersebut, diduga program bantuan aspirasi ternak sapi dijadikan ajang bancakan karena menjadi polemik di masyarakat yang disebabkan tidak adanya transparansi atas program tersebut, dan sampai berita ini diturunkan, untuk pemberi bantuan ternak sapi tersebut belum sempat dihubungi untuk dimintai keterangan, karena saat ini masih dalam pemantauan.***TIM