Kabupaten Tasikmalaya, analisaglobal.com — Banyaknya Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang tidak berkembang di berbagai daerah kini menjadi sorotan bagi Forum Wartawan Tasik Utara (FORWATUR). Alih-alih menjadi motor penggerak perekonomian desa, BUMDes justru sering kali terjebak dalam stagnasi dan bahkan kegagalan.
Situasi ini diduga kuat disebabkan oleh adanya praktik-praktik kotor, termasuk diduga menjadi ajang money laundering atau pencucian uang yang melibatkan oknum kepala desa yang diduga nakal.
Hal ini pun dibenarkan oleh beberapa perangkat desa di wilayah Tasik Utara, dirinya mengatakan bahwa selama ini BUMDes itu tidak berkembang, padahal setiap tahunnya mendapatkan penambahan modal dari dana desa, jadi adanya BUMDes ini tidak dirasakan dampak positifnya, ujarnya.
“Malahan untuk pertanggungjawaban tahunan saja untuk masalah BUMDes ini tidak jelas,” ujarnya.
Terkait hal tersebut, Ketua Forum Wartawan Tasik Utara (FORWATUR) Halim Saepudin mengatakan, memang untuk masalah BUMDes ini sejumlah laporan dari masyarakat menyebutkan, bahwa beberapa desa diduga menyalahgunakan dana BUMDes untuk kepentingan pribadi.
“Selama ini, dana yang seharusnya digunakan untuk pengembangan usaha desa, malah dialihkan untuk kegiatan yang diduga tidak kompenten dan tidak menguntungkan bagi masyarakat. Kondisi ini tentu merugikan masyarakat desa yang seharusnya bisa mendapatkan manfaat dari keberadaan BUMDes,” katanya. Rabu (25/09/2024)