Dilain pihak menurut Enung selaku ketua BUMDes desa Singasari mengatakan, dengan kejadian matinya domba secara beruntun pihaknya berencana akan menyerahkan pengelolaan UEP kembali ke pihak Desa, karena program ini tidak menguntungkan bagi BUMDes, selain itu BUMDes tidak pernah mengusulkan Program UEP. Paparnya
“Rekening BUMDes hanya dijadikan persinggahan uang Dana Desa saja, untuk itu kami akan segera melayangkan surat penyerahan pengelolaan Usaha Ekonomi Produktif (UEP) ke pemerintahan Desa dan BPD.” tegasnya
Nanang Saripudin, S.IP ketua BPD Desa Singasari menyampaikan, saya belum mengambil sikap tentang penyerahan pengelolaan Usaha Ekonomi produktif (UEP) ke Pemerintah Desa, karena belum bertemu secara langsung dengan ketua BUMDes, kami akan segera berkoordinasi dengan pihak BUMDes. Ucapnya
Nanang juga mengungkapkan, saya akan segera mengundang pihak Supplier dan kepala Desa juga pihak perantara pengadaan domba untuk dimintai kejelasan terkait pemufakatan atau komitmen antara Supplier dengan pihak Desa, karena selama ini belum ada pemberitahuan ke pihak BPD terkait perjanjian, apakah dibuat atau tidak. Ungkap Nanang
Adapun menurut salah satu warga yang enggan disebutkan namanya berujar, yang menjadi pertanyaan warga itu siapa sebenarnya yang jadi Supplier domba ? tolong di pinta pertanggung jawabannya oleh pemerintah desa sebelum pihak berwajib turun tangan. Tandasnya***Nuryadin