Lanjut Yan menuturkan, Kami keluarga besar DPC Perkumpulan Jurnalis Indonesia Demokrasi ( PJI-D) Kabupaten Tasikmalaya sangat menyayangkan adanya dugaan pemotongan bantuan hibah dari propinsi untuk lembaga keagamaan, yaitu yayasan, dengan pemotongan anggaran yang begitu besar tentunya pengerjaan tidak akan sesuai, dan pemotongan itu patut diduga dilakukan oleh oknum wakil rakyat dari partai besar yang ada di DPRD Kabupaten Tasikmalaya, .” Tuturnya
Yan Daya Permana berharap, pihak APH segera turun tangan untuk mengungkap oknum yang sudah melakukan pemotongan hibah Yansos untuk sarana keagamaan tersebut, dengan mengedepankan asas praduga tak bersalah, supaya menjadi efek jera dan tidak ada lagi kasus-kasus seperti itu yang dilakukan oknum – oknum tidak bertanggungjawab yang akan merugikan pihak yayasan. harapnya.
Dilain pihak menurut Andri Nurkamal selaku ketua Rumah Aktivis Tasik Utara mengatakan bahwa kalau memang benar dugaan pemotongan tersebut memang ada, ini sangat miris karena anggaran untuk lembaga keagamaan dipotong dengan tidak wajar dan semestinya. Ucapnya
“Saya berharap pemotongan tersebut tidak benar – benar terjadi, kalaupun faktanya memang ada pemotongan yang begitu besar tentunya pengusutan harus benar – benar masif karena ini sudah bukan hal wajar akan tetapi hak yayasan dirampok oleh para penjahat berdasi.” tegas Andri
Lanjut Andri menuturkan, permasalahan ini menjadi ambigu dan kontradiktif, kalau pemotongan hanya sebatas untuk pengurusan yang wajar itu masih ada keberpihakan terhadap rakyat, akan tetapi jika faktanya dilakukan pemotongan di atas 50% ini berarti kebalikannya yaitu perampok rakyat oleh oknum – oknum tertentu. tuturnya
“Intinya kita menantikan peran serta pihak berwenang baik APH (Aparat Penegak Hukum) ataupun KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) untuk segera mengusut tuntas permasalahan ini, karena Korupsi adalan musuh bersama.” Pungkasnya***UWA