“Secepatnya agar segera dilelang dan ditenderkan agar bisa langsung pada proses pembangunan Pusat Budayanya, “ujarnya.
Herdiap menitipkan, agar tanaman dan pepohonan serta situs-situs yang ada yang sudah ada tidak boleh diubah.
“Kondisi situs, segi tempat dan keanekaragaman flora dan fauna agar dipelihara jangan diubah-ubah. Kalaupun mau dimodifikasikan dengan penambahan variasi tanpa menghilangkan keasliannya, “pesannya.
Sementara itu Kepala Dinas Kebudayaan dan Pemuda Olahraga menjelaskan, tujuan diadakan expose DED ini untuk menampung masukan agar dapat diserap oleh konsultan engineer sehingga dalam pelaksanaannya tidak bermasalah dikemudian hari.
“Kita mengharapkan tidak ada permasalahan dalam proses pembangunannya. Oleh karena itu kita menampung aspirasi dari berbagai tokoh dan instansi terkait agar berjalan lancar, ” Imbuhnya.
Masih ditempat yang sama, engineer dari CV Garis Tebal Sejajar, Firman menjelaskan, dalam penyesuaian DED pihaknya telah melalui diskusi panjang dengan tokoh dan instansi terkait. Mulai dari teknis pembangunan, dan pola layout lanskap serta bentuk bangunan yang akan dibuat pun disesuaikan.
“Kita tidak merubah terlalu banyak struktur design dari obyek wisata Ciung Wanara, namun menambahkan beberapa bangunan dengan ornamen-ornamen kebudayaan setempat, ” Jelasnya.
Adapun bangunan tambahan yang dibangun untuk Pusat Kebudayaan Ciamis diantaranya, pendopo dan rumah komunitas budaya.
Selain itu juga akan dibangun amphitheater, bale depan/gazebo, kolam kontemplatif. Selanjutnya dibangun pula, gerbang, area parkir, museum, playground, taman olahraga, plaza, taman air dan kumoko dan rest area.
“Kita saat ini masih proses penyempurnaan DED, saran dan masukan dari masyarakat Ciamis akan kami tampung dan diterapkan pada DED untuk pembangunan nantinya,” tutupnya.***Goez/A. Yayat H