Dapatkan Rehab 5 Ruang Kelas
Kabupaten Tasikmalaya, analisaglobal.com — Proses belajar mengajar di sekolah dapat terkendala jika tidak dibarengi dengan sarana dan prasarana pendidikan yang memadai. Di lapangan, masih sering kita temui ruang kelas maupun bangunan sekolah yang rusak ringan bahkan berat, serta kurang layak.
Hal ini menjadi perhatian bagi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Program bantuan pembangunan sekolah menjadi salah satu program prioritas nasional pendidikan yang dilaksanakan setiap tahun.
Seperti hal nya SMAN 1 Cisayong Kecamatan Cisayong Kabupaten Tasikmalaya dalam meningkatkan kualitas pendidikan, saat ini sedang melaksanakan renovasi ataupun rehab ruang kelas dari Anggaran DAK (Dana Alokasi Khusus) Provinsi Jawa Barat untuk 5 ruang kelas dalam rangka menunjang KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) bagi para siswa/siswi yang dilaksanakan oleh P2S (Panitia Pembangunan Sekolah).
Menurut Ujang Sumarna, selaku komite SMAN 1 Cisayong yang juga masuk dalam P2S mengatakan, saya atas nama komite dari SMA Negeri 1 Cisayong yang juga selaku anggota dari P2S, Kebetulan kami di sini mendapatkan anggaran untuk renovasi kelas, dan renovasinya sekitar 5 kelas, berarti dari 5 kelas itu anggarannya dikali Rp. 127 juta, jadi totalnya sekitar Rp. 635 juta. Ucapnya, Selasa (26/07/2022) kepada analisaglobal.com
“Adapun untuk anggaran tersebut kalau untuk renovasi sebesar Rp.127 juta kalau memang dipaksakan memang cukup, akan tetapi saya punya keinginan tersendiri, khususnya selaku komite sekolah tentunya renovasi ini saya mau dengan konstruksi, karena yang saya rasakan Rp.127 juta itu kami yakin tidak akan cukup, apalagi dengan spek-spek ataupun harga material sekarang, karena renovasi itu kalau dulu mungkin kusen masih bagus itu tidak harus diganti, akan tetapi sekarang untuk renovasi semua harus diganti, dari mulai lantai keramik, terus kusen pun sekarang speknya itu dari aluminium.” Jelasnya.
Baca Juga https://id.m.wikipedia.org/wiki/Wikipedia_bahasa_Indonesia
Lanjut Ujang Sumarna menerangkan, renovasi ruang kelas sekarang ini ada konstruksi atas, dan itu harus dicor ataupun di Dak, dan jelas ini tidak mungkin cukup, akan tetapi di sana ada klausul bahwa harus ada Dana Sharing, maka dengan adanya klausul tersebut saya akan memanfaatkan dana tersebut, karena mungkin DAK hari ini ataupun tahun ini mekanisme pencairannya pun sangat berbeda dengan tahun yang kemarin, kalau tahun kemarin ketika sudah MoU ataupun sudah Bimtek (Bimbingan Teknik) ataupun hal lainnya maka turun anggaran 40%, dan sekarang juga yang 40% betul turun, hanya 40% itu dibagi, kalau tidak salah itu dibagi empat termin. Terangnya.
“Dari empat termin tersebut dengan cara perminggu kita siapkan bahan, dan dalam jangka waktu seminggu itu kita menghabiskan apa saja dan berapa nilai ordernya ke material, dan material menerima uang langsung dari pihak bank di ditransfer langsung dari provinsi, dan sistemnya sekarang ke bank juga sesuai pesanan, begitupun dengan HOK (Harian Ongkos Kerja) juga sama sekarang dalam waktu seminggu itu HOK berapa orang jumlahnya serta berapa nilainya langsung ditransfer ke kepala tukang.” Ungkapnya.