Kab. Tasikmalaya, analisaglobal.com — “Air adalah sumber kehidupan”, jargon ini sudah lama didengar tapi dalam prakteknya Indonesia masih minim dengan orang – orang yang masih memiliki atensi dan pemikiran untuk menjaga air sebagai sumber kehidupan tersebut. Baik air untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari – hari, ataupun air untuk memenuhi kebutuhan irigasi pertanian sebagai sumber pangan dalam memenuhi kebutuhan dasar kehidupan.
“ Mari kita renungkan, kenapa di musim penghujan banyak tertimpa musibah banjir dan longsor. Sementara di musim kemarau juga tertimpa kekeringan, gagal panen, krisis air bersih dan lain – lain. Apakah hal ini tidak cukup untuk memaksa manusia, khususnya kaum cendekian berfikir dalam merumuskan upaya – upaya untuk menjaga kelestarian air. Masa semua harus pasrah dan menerima tanpa berusaha terlebih dahulu ?”, ujar Ketua Umum Prawita GENPPARI Dede Farhan Aulawi yang juga sebagai Pemerhati Sumber Daya Air, saat ditemui di Tasikmalaya, Minggu (6/9/20)
“Bumi, air dan sumber daya yang terkandung di dalamnya yang menguasai hajat hidup orang banyak harus dikuasai negara dan digunakan sebesar – besarnya untuk kemakmuran rakyat”. Begitu bunyi dari konstitusi yang mengamanatkan agar kepada para pemegang mandat untuk memperhatikan kelestarian air. Sementara saat ini banyak sekali sumber mata air yang dikuasai oleh pribadi atau pengusaha dan tentu dipergunakan sebesar – besarnya untuk keuntungan pribadi atau perusahaannya. Tidakkah ini merupakan pengabaian terhadap amanah negara agar air sebagai sumber kebutuhan hajat hidup orang banyak harusnya dikuasi oleh negara, dan bukan perorangan atau sekelompok orang. Ungkapnya
Apalagi saat berbicara kebutuhan air bagi pertanian terutama di lahan kering karena persoalan ketidaksesuaian distribusi air antara kebutuhan dan pasokan menurut waktu (temporal) dan tempat (spatial). Banyak sekali daerah di Indonesia ini, dimana permasalahan air selalu menjadi permasalahan klasik dan menahun serta berulang terus, sehingga diperlukan upaya pemecahan yang strategis. Katanya