Demi Kenyamanan Pengguna Jasa Jelang Nataru 2024/2025, ASDP Cabang Bakauheni Gelar Rakor Bersama Stakeholder 

Lampung Selatan, analisaglobal.com —  Menjelang periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) telah melakukan berbagai persiapan untuk memastikan kelancaran dan kenyamanan penyeberangan di lintasan Bakauheni-Merak.

ASDP memastikan kesiapan fasilitas pelabuhan, termasuk terminal, aksesibilitas, dan area parkir, sehingga pengguna jasa dapat menikmati layanan yang lebih nyaman dan tertata.

General Manager ASDP Cabang Bakauheni Syamsudin Dalam pemaparannya menyampaikan pelaksanaan pelayanan pada even-even besar sebelumnya, maka disusunlah rencana alternatif sebagai antisipasi yang sifatnya kondisional, dengan menyiapkan penambahan pengoperasian dermaga milik PT Wijaya Karya Beton yang berada di Jalan Lintas Timur, Desa Sumur, Kecamatan Ketapang.

“Hasil evaluasi kemarin, jadi diusulkan oleh KSOP pemanfaatan dermaga Wika Beton sebagai kontijensi plan atau rencana alternatif yang sifatnya kondisional. Jadi Pelabuhan Wika Beton ini kita gunakan untuk dermaga bongkar dan muat apabila dibutuhkan tergantung kondisinya. Apalagi kondisi dermaga itu cukup baik, hanya sekedar penambahan sejumlah sarana dan prasarana infrastruktur yang tidak memakan waktu yang lama,” ujar Syamsuddin dalam rakor persiapan operasi posko angkutan Nataru 2025 di ruang VIP PT ASDP Cabang Bakauheni, Rabu 11 Desember 2024.

Baca Juga PLN UP3 Tasikmalaya Kirim Tim Recovery Bantuan Percepatan Pemulihan Sistem Kelistrikan di Sukabumi Paska Banjir dan Longsor

“Kenapa kita gunakan dermaga Wika
Beton, pada saat kejadian TBB (Tiba Bongkar Berangkat) disini pada saat angkutan padat dan ini menimbulkan case tersendiri. Kejadian TBB itu membuat kita mencari alternatif hingga pengguna jasa baik dari sisi Merak maupun sisi Bakauheni dapat terlayani dengan baik,” sambung Syamsuddin..

Syamsudin menambahkan, total ada 67 armada, dengan jumlah kapal yang siap operasi 51. Sedangkan kapal dalam kondisi tidak siap 16 kapal karena dalam pemeliharaan dan perbaikan. Sedangkan dalam kondisi normal hanya beroperasi 28 kapal dengan 114 trip. Secara keseluruhan tidak ada masalah dalam pelayanan armada. Karena akan berkembang dinamis, ada yang keluar perbaikan atau masuk perbaikan.

“Tapi pada prinsipnya seluruh kapal yang selesai perbaikan ataupun selesai docking siap untuk digunakan. Jadi karena ini operasional, bisa jadi menjelang Nataru nanti ada perbaikan, tapi saya pastikan jumlahnya cukup dan siap dioperasikan. Jika terjadi
kepadatan penyeberangan maka bisa
dilakukan penambahan kapal dan trip.” imbuhnya.

“Ini dapat kita tingkatkan dengan ijin serta regulasi yang dikeluarkan oleh KSOP, apabila eskalasinya meningkat di angkutan Nataru ini kita support Merak, jadi meningkatkan nanti kapal yang operasi itu komunikasi antara GM Merak dengan KSOP,” timpal Syamsuddin.

About analisaglobal

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *