Kabupaten Tasikmalaya, analisaglobal.com — Pembangunan proyek nasional bendungan leuwikeris yang berlokasi di kecamatan Cineam kabupaten Tasikmalaya yang juga berbatasan dengan kabupaten Ciamis banyak menuai konflik di para aktivis pemerhati lingkungan dan lainnya. Seperti halnya menurut ketua DPC Perkumpulan Jurnalis Indonesia Demokrasi (PJI-D) Kabupaten Tasikmalaya Yan Daya Permana dan aktivis pemerhati lingkungan hidup Uwo.
Menurut Yan Daya Permana selaku ketua DPC PJID Kabupaten Tasikmalaya mengatakan, dengan adanya proyek nasional bendungan leuwikeris tentunya butuh mata air sebagai sumber air untuk bendungan tersebut. Jangan hanya terairi saat musim hujan tapi surut saat kemarau datang. Ucapnya. Kamis (27/05/21).
“Ini tentunya ironis kalau sampai terjadi, maka dari itu kami dari Perkumpulan Jurnalis Indonesia Demokrasi mendesak pemerintah Kabupaten Tasikmalaya untuk membuat perda green belt ( sabuk hijau), ataupun yang instan dengan perbup sebelum menjadi perda. setidaknya di kawasan bukit atau gunung yang ada diseputar bendungan tertata green belt atau sabuk hijau, dimana bukit atau gunung seputar kawasan bendungan leuwikeris menjadi sumber air untuk bendungan tersebut.” Jelas Yan Daya Permana
Yan Daya Permana juga menuturkan, tidak luput pula untuk daerah aliran sungai yang akan mengairi bendungan tersebut. Kabupaten Tasikmalaya mempunyai banyak sungai besar, dan banyak pula daerah yang kering tatkala kemarau tiba. Maka dengan Perbup apalagi sampai menjadi Perda, kami jurnalis dan para aktivis lingkungan siap mendukung program tersebut. tandasnya