Sementara menurut Pa Icin selaku suami pasien mengatakan, kalau Rencananya hanya untuk di USG penyakit lambung yang sudah menahun tetapi tidak tahu kalau ibu dinyatakan reaktif covid-19 ketika keluar hasil rapid test, jadi Untuk kebaikan semuanya saya menyerahkan ke petugas satgas covid-19 yang ada disini dari pada di isolasi di rumah sendiri khawatir banyak isu-isu dimasyarakat, “hawatos ka pasien na”. ungkapnya.
Disisi lain, Bidan Neneng sebagai satgas Covid-19 saat diwawancara menjelaskan kalau Awalnya pasien tersebut mempunyai riwayat penyakit lambung yang sudah menahun dan rencananya mau di USG mungkin pasien tersebut sebelum masuk IGD harus melalui protokoler kesehatan yaitu rapid test ternyata begitu keluar hasil rapid test hasilnya reaktif, dan ketika berobat ke salah satu rumah sakit kota kira-kira baru seminggu pasien tersebut terus diadakan isolasi untuk pemeriksaan selanjutnya, dan pihak dokter pun menyarankan untuk isolasi mandiri, jelasnya.
“Untuk hasil swab sudah dilakukan tinggal menunggu hasil menurut pihak salah satu rumah sakit di kota Tasikmalaya ketika serah terima pasien, dan untuk hasil swab biasanya keluarnya 3 hari atau 4 hari tapi mudah-mudahan secepatnya biar mengurangi kegundahan di masyarakat soalnya kalau ada kasus seperti ini di masyarakat mindsetnya jelek padahal tidak seseram itu”. Katanya
“Kenapa langsung ditempatkan di sini di isolasi mandiri, supaya ketika masyarakat mau menanyakan keadaan pasien bisa langsung datang ke sini supaya ketika mendapatkan informasi dari luar yang tidak akurat kebenarannya yang bisa merugikan keluarga pasien, jadi silahkan kalau yang mau bertanya tentang keadaan pasien bisa langsung datang kesini ke posko polindes isolasi mandiri yang bertempat dekat desa”. Pungkas Neneng***(A23/Red)