Pasar tradisional dengan ukuran 72 x 140 m², kurang lebih sekitar 350 bata yang berada di tanah desa termasuk lahan parkir, 21 Kios berukuran 4 x 5 m² yang berada diluar dan Los 2,5 x 2 m² atau sebanyak 120 Los belum ditambah Blok E tersebut sebagian belum terisi penuh, dibangun bulan Nopember 2016, dengan pekerjaan selama 10 bulan sampai 2017.
Menurut keterangan Supardi Sekdes Maruyungsari ada sekitar 100 pedagang yang telah menepati kios dan los pasar, untuk pastinya akan di lihat hari ini, Rabu (23/03/2022), sesuai dengan kesepakatan pertemuan dengan perangkat desa, BPD, pengembang (investor) yang disaksikan oleh Babinsa, dan Bhabikabtimas Padaherang hari Kamis (17/03/2022) di Aula Desa Maruyungsari maka disepakati untuk mengecek ulang ada berapa kios dan los yang sudah ditempati.
Namun karena dari pihak pengembang (investor) tidak datang dengan alasan adanya saudaranya yang meninggal maka dibatalkan pendataan ulang hari ini, ungkap Supardi.
Masih menurut Supardi, terkait penjualan Kios dan Los pasar itu urusan Pengembang, dan untuk harga per kios yang di depan sepengetahuannya dijual Rp 60.000.000,- per Kios dan dibelakang Rp 10.000.000,- per Los.
Untuk Pendapatan Asli Desa (PAD) dari pasar Desa Maruyungsari didapat dari Retribusi dari para pedagang di setiap hari pasar yang seminggu 2x, dengan rata – rata pendapatan sekali menarik retribusi sebesar Rp 150.000,- artinya dalam 1 bulan jika dikalikan 8x maka per bulan PAD Retribusi Pasar Desa sebesar Rp 1.200.000,- dan dalam 12 bulan PAD Desa sebesar Rp 14.400.000,- (Bruto/Kotor).
Dari hasil PAD selama 1 tahun tersebut diperuntukan honor petugas penarik retribusi sebesar Rp 30.000,- dan pembuatan karcis Rp 10.000,-, dan yang dilaporkan ke PAD Desa sebesar Rp 10.000.000,-, ujar Supardi.
Sementara ditempat terpisah Ketua BPD Yayan sangat menyayangkan karena untuk mengecek kios dan los yang diagendakan hari ini tidak sesuai harapan, dan akan diagendakan kembali kapan waktunya bisa bersama – sama untuk mendata ulang berapa tempat yang sudah laku terjual dan belum terjual, paparnya.
Ditanyai terkait pasar tradisional Desa Maruyungsari, Yayan karena BPD dan Kepala Desa baru menjabat di periode sekarang, dirinya tidak mengetahui terlalu jauh dan selaku refresentatif dari masyarakat lembaga BPD akan mengevaluasi terkait sumbang nya permasalahan pasar ini, tuturnya.
Ditemui di tempat jaga WC Umum, menurut penjaga WC Umum sekitar jam 9 an, Arif selaku pengembang pasar hadir ada bahkan berbincang – bincang dengan salah seorang temannya penjaga WC Umum tersebut.
Lebih jauh analisaglobal.com menelusuri kepada masyarakat setempat yang juga petugas keamanan pasar tersebut, untuk harga jual Kios itu dari pihak pengembang sebesar Rp 55.000.000,- bukan Rp 60.000.000,- bahkan dirinya yang memediasi bertemu langsung antara pembeli kios dan pihak pengembang, pungkasnya.***Dit