Pandai besi Eno Putra mempekerjakan saudaranya Maman Darman (48) dan bermitra dengan bagian pembuat maranggi (pembuat warangkas) bersama saudaranya Solehudin (64) dan Ma’mun Munandar (39) juga. Perkakas yang dibuat “Eno Putra” dibuat sesuai pesanan dari konsumen dengan menggunakan bahan baku dari per baja, dan bering. Dengan menghasilkan rata – rata 10 perkakas sesuai bahan yang tersedia.
Ma’mun Munandar menambahkan, bekerja sebagai pengrajin maranggi (pembuat warangkas) dengan membantu dan meneruskan jejak orang tuanya Solehudin. Imbuhnya
Ma’mun juga menuturkan, dalam pengerjaanya menggunakan bahan kayu dan tanduk yang berkualitas seperti kayu sonokeling, dan tanduk kerbau atau domba. Dari bahan-bahan tersebut, Solahudin di bantu oleh saya membuat berbagai bentuk Warangkas seperti bentuk wayang dengan ukiran yang khas, Warangkas Sumatera, dan Patimura. tuturnya
Karena warangkas buatan Solehudin dan Ma’mun Munandar yang bermitra dengan Tatang Setiawan hasil karyanya sudah terkenal, maka ada salah satu konsumen dari daerah Depok yang meminta Solehudin dan Ma’mun untuk membuat warangkas pusaka sebanyak 500 biji yang saat ini sudah di masukan ke Museum Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta. Karena “Golok Eno Putra adalah golok khas Cisontrol”.***Goez/A. Yayat H