Lanjut Drs. H. Nana Heryana, MM berharap, mudah-mudahan ini bisa berlanjut dan menjadi agenda tahunan, dimana Festival beubeutian dan Festival Kolecer bisa dilaksanakan setiap tahun di Desa Cisayong, dan ini menjadi contoh juga bagi desa-desa yang lain dimana pola yang dipakai oleh desa Cisayong, dengan Festival apa saja sesuai dengan potensi yang ada di setiap desanya, Harapnya.
“Adapun kaitan dengan Ekonomi Kreatif (Ekraf) ini merupakan salah satu bagian juga bahwa beubeutian itu bilamana dikemas dengan baik ataupun di olah dengan berbagai macam dengan inovasi yang kreatif dan itu menjadi konsumsi masyarakat itu bisa dijual dengan baik, hanya saja yang perlu kita pahami dari packaging atau kemasannya, dari rasa juga, karena hampir dari semua negara makanan olahan dari beubeutian seperti potato dari kentang itu kan dari beubetian juga, jadi intinya dari kemasan itu harus lebih menarik.” Ungkapnya.
Kadisparpora Drs.H. Nana Heryana, MM juga menambahkan, Kita dari Disparpora sendiri untuk Festival beubeutian dan Festival Kolecer di Desa Cisayong mungkin secara materi kita tidak memberikan support untuk saat ini, akan tetapi untuk saat ini mungkin dari sisi strategi ataupun pelaksanaan event kita bisa sharing dan kolaborasi apa yang perlu dikembangkan dan diperhatikan, karena itu bagian dari unsur pembinaan kami dari Disparpora dalam rangka mengembangkan potensi desa, baik potensi desa wisata ataupun desa ekonomi kreatif. Imbuhnya***AD/Mar