Hal senada diungkapkan Ulumudin, S.Pd.I, Kepala Madrasah Ibtidaiyah Kadupandak, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya. Menurutnya, efisiensi anggaran ini bisa berdampak serius pada sekolah swasta jika terjadi pemotongan dana.
“Kami harus mencari cara untuk mengalokasikan Dana BOS seefektif mungkin, terutama untuk gaji guru honorer. Jika benar terkena dampak, kami bahkan bisa melakukan aksi menuntut kebijakan yang lebih adil dari pemerintah,” tegas Ulumudin.
Sementara itu, H. Daman menambahkan bahwa hingga saat ini Dana BOS untuk madrasah belum cair, yang semakin menambah beban para kepala sekolah.
“Kemungkinan baru cair pada bulan Maret. Untuk sementara, kami harus mencari dana tambahan demi memenuhi hak para guru honorer,” ujarnya.
Situasi ini mencerminkan tantangan besar bagi madrasah swasta dalam menghadapi kebijakan efisiensi anggaran, dengan harapan pemerintah dapat memberikan solusi yang tidak merugikan dunia pendidikan. (Yos Muhyar)
Baca Juga Aksi Bersih-Bersih Sungai Cikidang: Upaya Bersuci dan Peduli Lingkungan