FORWATUR Soroti Banyaknya Dugaan BUMDes Dan Program Ketahanan Pangan
Kabupaten Tasikmalaya, analisaglobal.com — Pemerintah bersama dengan berbagai pihak terkait dan komunitas desa telah meluncurkan program yang bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan di tingkat desa dan juga program pengembangan ekonomi di tingkat desa melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Kedua Program ini mencakup serangkaian kegiatan mulai dari peningkatan produksi pertanian hingga distribusi pangan yang lebih merata, sehingga bergulirnya perekonomian di tingkat desa dapat berjalan dengan baik dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) pasca pandemi Covid 19 yang melanda pada beberapa tahun silam.
Pertama yaitu melalui program ketahanan pangan, petani lokal diberikan pelatihan dan bimbingan teknis untuk meningkatkan produktivitas pertanian mereka. Pendekatan berbasis komunitas digunakan untuk memastikan keberlanjutan program serta partisipasi aktif dari masyarakat desa dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan pertanian.
Selain itu, program ini juga mengutamakan diversifikasi tanaman untuk mengurangi risiko kerugian akibat faktor lingkungan dan iklim yang tidak pasti. Infrastruktur pertanian seperti irigasi dan penyimpanan pangan juga ditingkatkan untuk mendukung efisiensi dalam produksi dan distribusi pangan.
Selain program Ketahanan Pangan (Ketapang), Desa juga memiliki Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang menjadi pusat perhatian dalam upaya pengembangan ekonomi di tingkat desa sebelum pandemi Covid 19, dimana BUMDes sudah berjalan. Dengan berbagai inovasi dan program yang digulirkan, BUMDes dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat desa dalam meningkatkan kesejahteraan dan mengurangi kesenjangan ekonomi ketika BUMDes berjalan dengan baik.
BUMDes tidak hanya menjadi sarana untuk mengelola potensi lokal, tetapi juga sebagai wahana untuk menggerakkan roda perekonomian desa secara mandiri. Melalui berbagai unit usaha seperti pertanian, perikanan, industri kreatif, pariwisata, dan layanan jasa, BUMDes harus mampu menciptakan lapangan kerja serta meningkatkan pendapatan bagi desa itu sendiri ataupun bagi masyarakat desa.
Kedua program tersebut sebetulnya saling berkaitan, Dimana ketika program ketahanan pangan berjalan dengan baik, tentunya dapat dipasarkan melalui BUMDes untuk dapat menggulirkan roda perekonomian di daerah, namun hal tersebut berbanding terbalik dengan yang terjadi dilapangan, seperti halnya di wilayah tasik utara, dimana banyaknya dugaan program ketahanan pangan dan juga BUMDes yang tidak berkembang, hal ini menjadi sorotan bagi organisasi profesi yang ada di wilayah tasik utara yaitu Forum Wartawan Tasik Utara (FORWATUR).