“Desa Cikupa telah menerapkan konsep eco village dengan membuat konsep wisata berbasis alam berupa tempat wisata Bukit Punclut Sumbul, yang memiliki dampak secara ekonomi bagi masyarakat sekitar pastinya,”imbuhnya.
“Diharapkan kegiatan ini tidak hanya acara seremonial saja namun dilakukan secara berkelanjutan sebagai upaya melestarikan alam” harapnya.
Sementara itu, Kepala Cabang Dinas Kehutanan Wilayah VII, Ucu Saepudin mendukung gerakan penanaman pohon yang diselenggarakan Komunitas Pelindung hal ini sejalan dengan program penanaman 50juta pohon di provinsi Jawa Barat.
“Kita harus memberikan warisan kepada generasi selanjutnya dengan terpeliharanya hutan dan sumber daya air untuk masa depan,”tegasnya.
Dinas kehutanan akan melakukan pembinaan dan menyediakan bibit untuk mengupayakan penanaman di lahan kritis.
Dari dinas kehutanan provinsi siap menyediakan bibit untuk menutup lahan.
“Kita harus terus berkolaborasi dengan BKSDA dan instansi terkait dalam upaya pelestarian lingkungan hidup,” tambah Ucu.
Sementara itu, ketua pelaksana penanaman pohon sekaligus mewakili komunitas Pelindung, Gungun Guntara menuturkan, kegiatan penanaman bekerjasama dengan Pemerintah Desa Cikupa sebagai bentuk kepedulian dengan masyarakat untuk keberlangsungan hutan di Ciamis.
Sejumlah bibit sudah disiapkan atas kerjasama dengan komunitas dan terkumpul 1000 pohon untuk ditanam nantinya.
“Kita mengharapkan Gunung Sawal semakin lestari dan ketersediaan air semakn terpelihara,”harapnya.
Ditempat yang sa, Kepala Desa Cikupa Ima Eamdani menerangkan, kolaborasi dalam upaya menjaga lingkungan perlu dialakan untuk kepntingan dan kelestarian hutan yang berdampak kepada kehidupan.
“Kita mendukung gerakan penanaman pohon ini untuk menjaga sumber mata air yang dibutuhkan setiap harinya,” terangnya.
Ia juga menjelaskan, Wisata Desa Cikupa Bukit Punclut Sumbul masih belum selesai, serta akses masih berbentuk jalan tanah.
“Secara bertahap kita akan perbaiki kekurangan-kekurangan yang harus dilengkapi,” tambahnya.***Agus/Fajar