“Kenapa saya di visi terakhir ada istilah memandu pemuda naik kelas tidak menuju pemuda naik kelas, karena takut muluk-muluk tapi kalau memandu kita bisa mendorong semangat kreativitas anak-anak muda atau generasi pemuda naik kelas istilah dari sebuah perjuangan kelas kita di misinya menolong pemuda yang kelas bawah yang kurang mampu, putus sekolah dan pengangguran melalui pilihan tropi dan sosial preneur yang nanti menggarap ruang sosial ekonomi pendidikan”. Jelasnya
Haryadi Ahmad Satari menambahkan, dirinya Mohon bantuan dari semua pihak agar pemuda bisa menjadi kekuatan budaya di kabupaten Tasikmalaya jadi kita tidak sekedar menjadi entitas budaya kita ada politik rekomnis untuk politik pengakuan mengejar itu bahwa kita bukan hanya sekedar entitas budaya berbasis kelompok usia tapi kita menjadi kekuatan budaya yang akhirnya dapat juga berpengaruh di ruang ekonomi dan kebijakan publik. Imbuhnya.***Dede P/Day