Ini Tanggapan PT. BGR Logistik Indonesia (BLI) Terkait Penyaluran Telur Tidak Layak Dalam Program Pencegahan Stunting di Kabupaten Tasikmalaya

Kabupaten Tasikmalaya, analisaglobal.com – Menindak lanjuti pemberitaan sebelumnya terkait adanya dugaan penyaluran makanan untuk pencegahan stunting berupa telur yang diduga busuk dan berbelatung di beberapa desa di wilayah kecamatan Sodonghilir kabupaten Tasikmalaya akhirnya mendapatkan respon dari pihak PT. BGR.

PT BGR Logistik Indonesia (BLI) pun memberikan penjelasan resmi terkait laporan adanya telur tidak layak konsumsi yang diterima oleh masyarakat dalam program pencegahan stunting di Kabupaten Tasikmalaya. Laporan tersebut mencuat setelah ditemukannya telur busuk dan berbelatung di sejumlah titik penyaluran.

Dalam keterangannya, BLI menjelaskan, bahwa pihaknya hanya berperan sebagai penyalur atau transporter dalam program ini. Telur-telur yang disalurkan tersebut didapatkan dari pemasok lokal yang telah ditentukan.

“Oleh karena itu, tanggung jawab terkait kualitas telur terletak pada pemasok, sementara BLI berfokus pada pengelolaan logistik dan distribusi, jelas Luthfi Kautsar selaku Koordinator Wilayah Priangan Timur Project Stunting dari BLI,” jelasnya. Rabu (18/09/2024).

Baca Juga Sebuah Rumah Milik Janda Lansia Di Desa Pasirwaru Blubur Limbangan Garut Ludes Terbakar

“Kami bertanggung jawab dalam aspek distribusi, dan ketika ada telur yang tidak layak konsumsi, kami telah menyediakan mekanisme penukaran langsung di lokasi penyaluran,” ujarnya

About analisaglobal

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *