Eman juga menmbahkan, Pemerintah Desa juga memberikan sebuah standar minimal dan kami juga terus mendekati orang-orang yang punya potensi untuk memberikan dorongan motivasi untuk memajukan obyek wisata cadas ngampar seperti halnya pembangunan kolam renang, imbuhnya.
“Namun, dengan terus dibangunya obyek wisata cadas ngampar, pengelola saat ini terkendala di lahan parkir dan ini belum bisa kami pecahkan karena berbenturan dengan tanah/ lahan warga,” ujarnya.
Selain pembangunan kolam renang, Eman juga menerangkan, kedepannya akan dibangun pula obyek wisata dengan tema ketahanan pangan dan disana juga kita sudah menyediakan lokasi untuk sebatas camping ataupun kegiatan-kegiatan anak-anak pramuka dengan menyuguhkan pemandangan yang lebih indah, itu sebenarnya bukan di sungai tapi dari ketinggian melihat sungai cadas ngampar, terangnya.
Eman juga menjelaskan, selain obyek wisata cadas ngampar dan kolam renang, di Desa Gunungsari juga terdapat obyek wisata religi di bukit tugu (wali Mustofa dia merupakan pejuang umat Islam entah wali turunan ke berapa dari 7 wali yang pertama membawa syariat Islam) dan juga makam keramat yang berada di Dusun Cilopadang kyai Bagus Bangun Tapa, jelasnya.
“Bahkan kita dulu sudah bekerjasama dengan salah satu Keraton Surakarta dan sekarang makamnya masih ada menyatu dengan pemakaman umum. Itu juga menjadi satu tujuan wisata religi tapi kami belum bisa memastikan sejarah asal dan usulnya secara jelas hanya cerita dari orang tua kita sehingga kami belum berani membuka secara real karena harus dibuktikan dengan data yang akurat,” pungkasnya. (Dods)
Baca Juga Aneh, CPCL Hibah Pemda Hingga Sekarang DPRD Pangandaran Tidak Pernah Terima