“Kamtibmas itu kalau di peraturan kapolri itu suatu kondisi dinamis masyarakat yang merupakan prasyarat terselenggaranya pembangunan menuju tujuan nasional,” ucap AKBP Hidayat menerangkan.
Menurutnya untuk mencapai tujuan nasional harus ada yang menjaga kamtibmas sehingga pembangunan bisa berjalan. Adanya Tiga Pilar pembangunan di Pangandaran berjalan lancar.
“Adanya potensi gangguan yang hidup di dinamika masyarakat tentunya minimal meminimalisir potensi gangguan menjadi gangguan nyata. Peran dari Kepala Desa itulah yang menjaga, karena nikmat hidup itu apabila semua aman. Kepala Desa melayani dan mensejahterakan, Polisi menjaga kamtibmas, babinsa menjadi pembinaan teritorial,” kata AKBP Hidayat.
AKBP Hidayat menambahkan, Polri tidak akan bisa menjaga kamtibmas tanpa peran serta Kepala Desa dan Babinsa serta Ulama. “Tanpa kalian tidak bisa apa-apa. Adanya kegiatan ini bisa saling berkoordinasi, menjalin hubungan lebih erat lagi sehingga didalam pembangunan desa bisa lancar. Kita tingkatkan kemampuan kita untuk saling bersinergi kolaborasi komunikasi sehingga pembangunan di desa berjalan dengan baik,” kata AKBP Hidayat.
Baca Juga Kapolda Bali Pantau Pengamanan Pintu Masuk Area Tahura Mangrove
Sementara itu Wakil Bupati Pangandaran H. Ujang Endin Indrawan mengatakan, tanpa ada ketertiban, keamanan dan kondusifitas negara daerah tidak bisa membangun. Pembangunan dimulai dari struktur pemerintahan paling bawah yaitu desa.
“Maka dari pemerintah pusat menyimpan Babinsa dan Bhabinkamtibmas untuk mendeteksi dini gangguan. Pangandaran kondusif akan menciptakan provinsi dan pemerintah pusat kondusif. Kesejahteraan semua dari dasar yaitu di desa,” kata H. Ujang Endin.
Wakil Bupati Pangandaran menuturkan bahwa sebagai daerah wisata peranan Polri dan TNI serta Ulama sangat penting. Wisatawan akan datang kalau aman.
“Berkat kerjasama Forkopimda dalam rangka menjaga ketertiban, keamanan di Pangandaran, wisatawan datang dan nyaman berwisata di Pangandaran,” kata H. Ujang Endin.
Ditempat yang sama, Dandim 0613/Ciamis Letkol Inf Wahyu Alfiyan Arisandi, S.I.P., M.I.Pol., menambahkan, ini ajang yang baik bagus. Karena ini sulit untuk mempersatukan hadir bersama di satu ruangan. Momen ini harus dijadikan suatu satu kesatuan kebersamaan dan saling berintegrasi.
Menurutnya, konflik horizontal yang terjadi di masyarakat karena kurangnya koordinasi dan kebersamaan dan juga ditelantarkan.
“Salah satu untuk mencegah dengan kebersamaan kita ini bersatu dan menjaga kondusifitas di wilayah masing-masing. Kalau berjalan masing masing itu sulit, dengan bersama maka akan ringan. Ada masalah dan kendala kita menekan,” tutur Komandan Kodim 0613/Ciamis Letkol Inf Wahyu Alfiyan Arisandi. (Red)
Pendim 0613 Ciamis
Baca Juga Tebu Telur atau Terubuk Khas Desa Sidamulih Pamarican, Tatin : Ingin Rambah Market Modern