“Sebetulnya untuk peningkatan ruas jalan Cirende – Cihanura itu merupakan prioritas kita setiap tahun, di tahun 2019 kita ada inverfensi kegiatan disana kemudian di 2020 kita juga sudah mengusulkan karena itu sudah dialokasikan anggarannya dari dana alokasi khusus (DAK) cuma memang ada recofusing anggaran sehingga tidak bisa dilaksanakan, kemudian kita carry over di tahun 2021 pun ternyata ada pengurangan anggaran DAK, mudah-mudahan apa yang sudah di anggaran di tahun 2020 bisa dianggarkan kembali di tahun 2021 dan kami akan terus konsultasi dengan pusat”. ungkap Atep.
Masih menurut Atep bahwasannya masyarakat tidak perlu khawatir karena itu semua sudah menjadi bahan perhatian pihak pemerintah karena pada tahun 2019 lalu jalan cirende – cipatujah sudah ada pengerjaan dan tinggal kurang lebih 20 km yang belum di kerjakan. dan jalan tersebut sudah di usulan pihak dinas PUPR. tuturnya.
“untuk akses jalan cirende-cihanura memang sudah menjadi prioritas dan akan terus kami usahakan supaya secepatnya karena jalan tersebut merupakan penghubung beberapa desa, serta kecamatan yang berbatasan dengan wilayah Garut serta menjadi akses yang sangat vital untuk masyarakat dalam mengangkut hasil bumi karena jalur tersebut tembus ke jalan nasional”. Pungkas Atep.***Dede Pepen