Jembatan vital itu merupakan akses warga yang menjadi penghubung Desa Ciulu dengan Desa Pasirgeulis yang sekaligus menjadi tapal batas kabupaten ciamis dan kabupaten Pangandaran.
Sementara, jalur darurat yang dibangun warga sekitar jembatan, hanya bisa dilintasi kendaraan roda dua dengan menerebos pinggir jembatan.
Hal serupa disampaikan oleh Abdul Malik warga setempat, dengan terputusnya jembatan ini, dirinya menyayangkan kepada pemerintahan setempat mulai dari pemerintah tingkat Desa sampai kabupaten cenderung lamban dalam menangani ambruknya jembatan tersebut yang sekaligus menjadi tapal batas antara dua kabupaten ini, dirinya mengatakan agar pihak terkait bisa segera untuk memperbaiki jembatan ambruk tersebut. Ungkapnya
Dari awal kejadian sampai berita ini di terbitkan tidak ada respon apapun dari pihak dinas terkait ataupun pemerintah seolah-olah diduga tidak peduli akan hal tersebut.***A.WP