Kabupaten Ciamis, analisaglobal.com — Kaum milenial Panjalu melalui Panjalu Center atau Posyantek bersama Pemdes Panjalu bekerjasama dengan CV. SRIYANTI, Ciamis mengadakan Workshop Inovasi dalam bidang pertanian, perikanan dan peternakan di Aula Adipati Hariang Kancana, Desa Panjalu, Rabu, 17 Juni 2021.
Dalam acara Workshop yang dilaksanakan kaum milenial tersebut dihadiri Kades Panjalu H. Yuyus Surya Adinegara, Moderator dari Penyuluh perikanan Kec. Cipaku Ahmad Sobari, dengan dua narasumber Penemu Bio sekaligus Kanit Reskrim Polsek Cipaku Aiptu Andi Siswanto dan penggiat pengelolaan sampah Sodikin dengan di hadiri peserta dari kaum milenial, petani, peternak dan komunitas.
Dalam sambutannya H. Yuyus Surya Adinegara mengatakan bahwa masyarakat desa panjalu yang di perkirakan penduduk nya hanya sekitar 20% nya saja yang merantau ke kota. Dan sebagian besarĀ masyarakat desa Panjalu yang masih menetap di kampung di angka sekitar 80% dan mengolah tanah atau lahan untuk pertanian, perikanan dan peternakan. Dengan harapan agar potensi tersebut bisa lebih berkembang serta para penggeraknya memberdayakan petani milenial untuk membina para petani, peternak, perikanan yang ada di desa Panjalu.
“Dengan zaman sekarang yang sudah mengadopsi sistem pertanian bioteknologi yang ramah lingkungan. Maka Pemdes Panjalu mengadakan Workshop petani milenial untuk mengaplikasikan usaha pertanian, peternakan dan perikanan yang ramah lingkungan menuju Ciamis maju, mandiri dan sejahtera untuk semua,” imbuhnya, Rabu (17/6/2021).
Adapun produk-produk yang di perkenalkan untuk pertanian yaitu BIO TANI, BIO TERNAK dan BIO FISH adapula BIO HERBAL sebagai jamu yang bisa dikonsumsi untuk meningkatkan imunitas.
Dengan adanya produk-produk BIO dari CV. SRIYANTI, dalam Workshop tersebut di jelaskan mengenai kelebihan dan cara pengaplikasiannya.
Aiptu Andi Siswanto memaparkan, saya menemukan Bio untuk pertanian, perikanan dan peternakan berawal dari kegagalan usaha yang pernah saya geluti, yaitu peternakan ayam petelur. Waktu itu usaha saya mengalami gagal/gulung tikar. Akan tetapi saya terus berusaha untuk bangkit, dengan mengadakan penelitian bersama peneliti dari Universitas Brawijaya, Malang.
Dari hasil penelitiannya, saya menemukan dan membuat Bio atau pengembangan Micro bacteri dalam bidang pertanian, perikanan dan peternakan. Alasan saya mengembangkan hasil penelitian itu, karena di daerah mayoritas masyarakat usahanya di bidang pertanian, perikanan dan peternakan terlebih kegagalan usaha saya waktu itu di bidang peternakan.