Kota Depok, analisaglobal.com — Provinsi Jawa Barat (Jabar) masih menjadi destinasi menarik bagi para investor meski dalam situasi pandemi COVID-19. Selama paruh pertama 2020, Jabar menempati peringkat pertama realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dengan total Rp57,9 triliun.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil menyatakan, kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang mumpuni dan infrastruktur yang akseptabel menjadi modal Jabar untuk menarik minat investor.
Hal tersebut dikatakan Kang Emil –sapaan Ridwan Kamil– saat menjadi pembicara dalam Government Round Table Series 2: Pemulihan Ekonomi di Jabar via konferensi video di Kantor Wali Kota Depok, Kamis (22/10/20).
“Jabar memiliki dua keunggulan (dalam sektor investasi), yaitu karena infrastrukturnya paling lengkap dan siap sehingga memudahkan para investor,” kata Kang Emil.
“Dari persepsi mereka (investor), Sumber Daya Manusia Jabar paling produktif,” imbuhnya.
Kang Emil mengatakan, Pelabuhan Patimban yang merupakan salah satu pelabuhan terbesar di Indonesia akan segera diluncurkan penggunaan tahap satu (soft launching) oleh Presiden RI pada November mendatang.
“Maka dalam lima tahun, saat semua pembangunnanya selesai, akan menjadi infrastruktur di Jabar yang luar biasa,” ucapnya.
Menurut Kang Emil, Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar akan menjadikan segitiga emas Rebana (Cirebon-Subang-Majalengka) sebagai kawasan industri baru yang menjadi masa depan ekonomi Jabar.
“Kita juga menyiapkan visi baru yaitu metropolitan Rebana yang merupakan kumpulan kota-kota baru di dalam tujuh wilayah yang berbasis industri,” katanya.