Selain itu, Kang Emil melaporkan bahwa ekspor Provinsi Jabar terus membaik di masa pandemi COVID-19. Saat ini, ekspor Jabar menjadi yang tertinggi di Indonesia.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) periode Januari hingga Agustus 2020, Jabar menyumbang 16,28 persen atau 16,79 miliar dolar Amerika Serikat terhadap ekspor nasional, disusul Jawa Timur sebesar 12,95 persen dan Kalimantan Timur sebesar 8,44 persen.
Sedangkan, berdasarkan data BPS Provinsi Jabar, ekspor Jabar pada Juli 2020 sendiri adalah 2,21 miliar dolar Amerika Serikat atau naik 12,48 persen dari Juni.
“Ini menandakan pada saat COVID-19 kita jualan terus. Ekspor Jabar berhasil kita lakukan maksimal,” ucap Kang Emil.
Kang Emil juga memastikan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp2,5 triliun dari pemerintah pusat sudah disalurkan seluruhnya oleh bank bjb.
Selain itu, bank bjb mampu merealisasikan target penyaluran dana PEN dari pemerintah pusat lebih cepat, termasuk dana bank bjb sebesar Rp2,5 triliun. Dengan begitu, dana sebesar Rp5 triliun sudah disalurkan.
“Berita baiknya, dana pemulihan ekonomi yang dititipkan ke bank bjb sebesar Rp 2,5 triliun, yang menurut aturan dana tersebut harus ditambah dengan jumlah yang sama. Jadi total dana pemulihan ekonomi yang ada di bank bjb adalah Rp 5 triliun,” katanya.
“Target penyaluran dana pemulihan ekonomi tersebut yaitu di akhir 2020. Ternyata sampai hari ini Rp5 triliun tersebut sudah selesai disalurkan,” tambahnya.***red
Sumber : Humas Jabar