“Kami memahami betul, sentra aktivitas perekonomian adalah di pasar. Dimana pun, karena kami memahami betul bahwa ini yang di inginkan masyarakat adalah bisa berbelanja, bisa berdagang dan bisa mendapatkan barang-barang dengan aman dan nyaman. Salah satunya adalah perbaikan pasar-pasar yang ada di Kabupaten Tasikmalaya.” Ungkapnya
“Untuk perbaikan revitalisasi ini kami lakukan secara bertahap dimulai dari sosialisasi dulu, revitalisasi retribusi dulu. Sebagai contoh dalam sistem pembayaran secara Scan QR Barcode, itu cukup dilakukan dengan waktu hanya 1 menit.” Jelasnya
Mengingat harga-harga sembako di tiap-tiap pedagang, ada banyak pedagang yang berdiskusi dan melihat harga-harga yang mereka jual.
“Saya ingin menyampaikan bahwa, stok aman”, tegas Wamendag
“Jadi hasil dari pantauan tadi di lapangan, ketersediaan barang di pasar cukup aman hingga sampai hari raya lebaran. Harga pun sudah kami cek, khususnya di minyak goreng kemasan seharga Rp. 23 – 24 ribu / liter, tapi untuk yang minyak goreng curah kita menemukan pedagang menjual seharga Rp. 20 ribu/liter, ternyata di agen menjual ke pedagang seharga Rp. 16 ribu/liter yang seharunya tidak melebihi HET dengan harga Rp. 14 ribu/liter.” Jelasnya
“Nah ini tentunya menjadi catatan bersama, siapa agennya supaya mereka (agen) tidak menjual melampaui HET.” Ujarnya
Oleh karena itu, kita mewanti-wanti agar harga minyak goreng Rp. 14 ribu/liter atau equivalent di harga Rp. 15.500/liter harus sampai ke pedagang. Jadi nanti agen tidak boleh menjual di atas harga itu, justru harus dibawah Harga Eceran Tertinggi (HET). Tutupnya
Dalam kunjungannya, selain melaunching Digitalisasi pasar Ciawi, Wamendag Dr. Jerry Sambuaga juga mengecek harga bahan pokok dan ketersediaan bahan pokok menjelang hari raya idul fitri 1443 H/2022 M di pasar Ciawi, serta mengunjungi pasar Rajapolah dan lahan untuk pembangunan pasar di Desa Cilampung Hilir Kecamatan Padakembang Kabupaten Tasikmalaya***UWA/A.Yayat