“Jumlah meriam bambu yang kami mainkan tahun ini berjumlah 22 meriam bambu dengan menghabiskan 1 kg karbit setiap kali sulut” tuturnya, Selasa (04/05/2021).
Saat gas dari campuran karbit dan air sudah memenuhi ruang kosong pada bambu, akan muncul asap. Saat itu bisa disulut dengan api.
Dentuman meriam bambu pun disambut sorak sorai. Kegembiraan dan tawa menyertai waktu permainan. Permainan tradisional ini masih di mainkan setiap bulan Ramadhan sedikit bisa sejenak mengurangi anak-anak bermain gadget sekaligus mengenalkan kepada mereka mengenai permainan tradisional meriam bambu.
“Maininnya sangat mudah, sangat seru bahkan permainan tradisional ini sejak dulu hingga sekarang masih kami mainkan.” Jelas Yayat, salah satu yang memainkan meriam bambu.***Goez/A. Yayat H