Menggunakan Model PjBL Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik
Oleh: Enok Nani Suryani, S.Pd.
Mata Pelajaran Matematika kelas VII (7)
SMPN 3 Sukahening
Kabupaten Tasikmalaya, analisaglobal.com — Pendidikan mempunyai peranan penting bagi perkembangan dan peningkatan sumber daya manusia di Indonesia. Pendidikan merupakan tempat (kegiatan) sebagai sumber daya manusia yang berkualitas tinggi. Peningkatan kualitas pembelajaran merupakan salah satu dasar untuk peningkatan mutu pendidikan secara keseluruhan.
Keberhasilan peserta didik mencapai prestasi yang baik pada pembelajaran matematika merupakan salah satu tolak ukur keberhasilan proses belajar mengajar matematika. Belajar matematika bukan hanya sekedar menghafal, bukan pula sekedar mengingat rumus-rumus tanpa mengetahui kapan pemakaiannya, tetapi membutuhkan pengertian, pemahaman terhadap suatu persoalan matematika serta kreatifitas peserta didik dalam mengkaitkan informasi baru dengan konsep yang telah dimilikinya.
Pokok-pokok pemikiran inilah yang harus dikembangkan dalam penyelesaian kegiatan belajar matematika, supaya proses belajar bermakna bisa meningkatkan motivasi belajar peserta didik. Dalam pembelajaran matematika peserta didik harus mengalami sendiri, yang nantinya akan memahami dan mengikuti pelajaran matematika dengan semangat. Jika pembelajaran dilakukan dengan baik dan menarik maka akan membantu meningkatkan motivasi peserta didik dalam pembelajaran matematika.
Sampai saat ini pembelajaran yang dikembangkan guru matematika adalah metode pembelajaran konvensional yang lebih banyak mengandalkan ceramah. Guru lebih memfokuskan diri dalam upaya pemindahan pengetahuan ke dalam diri peserta didik tanpa memperhatikan bahwa ketika peserta didik memasuki kelas, peserta didik mempunyai bekal kemampuan dan pengetahuan yang tidak sama. Pembelajaran matematika selama ini belum berhasil dalam meningkatkan motivasi belajar peserta didik, sehingga berdampak pada rendahnya hasil belajar matematika.
Hal serupa juga terjadi pada pembelajaram matematika di SMP Negeri 3 Sukahening. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di ditemukan permasalahan sebagai berikut:
1) Kurangnya motivasi peserta didik pada Pelajaran matematika materi aritmatika sosial.
2) Kurangnya kesiapan peserta didik dalam mengikuti pelajaran matematika, Namun dalam kenyataannya dapat dilihat bahwa prestasi belajar matematika yang dicapai peserta didik masih rendah.
Suatu model pembelajaran mempunyai peranan penting karena model pembelajaran dalam pembelajaran pada hakikatnya merupakan cara yang teratur dan terpikir secara sempurna untuk mencapai suatu tujuan pengajaran. model pembelajaran ini merupakan peran yang penting untuk menentukan berhasil dan tidaknya pembelajaran yang diinginkan. Untuk mengatasi permasalahan ini akan menerapkan model Pembelajaran Projek Based Learning (PjBL).
Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik dalam pembelajaran matematika. Model Pembelajaran Projek Based Learning (PjBL) ini dipusatkan pada peserta didik untuk menyelesaikan masalah dengan menghasilkan suatu produk.
Dalam Pembelajaran Matematika Pada Materi Aritmatika Sosial Kelas VII
Model pembelajaran Project Based Learning awalnya dikembangkan oleh The George Lucas Education Foundation dan Dopplet, dengan langkah-langkah pembelajaran berdasarkan beberapa fase sebagai berikut (Kemdikbud, 2014:34) dengan langkah sistematis yaitu :
1. Penentuan pertanyaan mendasar (start with essential question)
2. Menyusun perencanaan proyek (design project)
3. Menyusun jadwal (create schedule)
4. Memantau siswa dan kemajuan proyek (monitoring the students and progress of project)
5. Memantau siswa dan kemajuan proyek (monitoring the students and progress of project)
6. Evaluasi Pengalaman (evaluation the experience) (Kemdikbud, 2014:34).
Kelebihan dan kekurangan dari model PjBL Menurut Boss dan Kraus, model pembelajaran ini memiliki kelebihan atau keunggulan sebagai berikut (Abidin, 2007:170).