Sandiaga menilai seorang santri harus menjadi generasi yang inovatif, adaptif dan kolaboratif dalam menghadapi perekonomian pascapandemi COVID-19.
“Santri harus masuk ke dalam ekosistem ekonomi digital dan mengedepankan produk-produk kreatif. Santri harus kekinian dan banyak nanti konten-konten yang diberikan dalam konteks digital,” ungkap Sandiaga.
Selain itu, pemasaran produk-produk karya para santri ini nantinya bisa dipasarkan melalui Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia. “Santri ini akan menjadi bagian dari 30 juta UMKM yang akan menjadi bagian ekosistem ekonomi digital sehingga promosi baik dari segi pembenahan kemasan, pembenahan promosinya itu akan kita fasilitasi,” ungkapnya.
Pada kegiatan ini, Sandiaga sempat membeli sejumlah produk karya santri Pondok Pesantren Idrisiyyah.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf/Baparekraf, Muhammad Neil El Himam; Staf Khusus Menparekraf Bidang Pengamanan Destinasi Wisata dan Isu-isu Strategis, Brigjen TNI Ario Prawiseso; Direktur Aplikasi, Permainan, Televisi dan Radio Kemenparekraf/Baparekraf, Syaifullah; Wakil Bupati Tasikmalaya, Cecep Nurul Yakin, Heidy M. Hidayat, Ketua Umum dan Hj. Siti Mamduhah Ma’ruf Amin, Ketua Dewan Pembina Yayasan Dewa-Dewi Indonesia.
Sumber : I Gusti Ayu Dewi Hendriyani
Kepala Biro Komunikasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif