Namun saat tim analisaglobal.com memperhatikan keadaan bendera merah putih yang terpasang di halaman kantor Desa tersebut sangat kontradiktif dengan megah dan indahnya bangunan kantor Desa tersebut akan tetapi kondisi simbol Negara atau bendera merah putih terkesan di abaikan, hal tersebut terlihat dari keadaan kain bendera yang sudah hampir berubah warna juga sebagian ujungnya sudah robek. ada indikasi bendera tersebut BERKIBAR SELAMA-LAMANYA alias tidak pernah turun, atau mungkin usianya yang sudah tua. Dalam hal ini kepala desa belum sempat di pinta keterangan karena sedang berada di luar.
Sementara di Desa lain yakni Desa puspasari Kecamatan Puspahiang saat berkunjung ke desa tersebut malah langsung di arahkan kepada pihak kaur keuangan padahal kami tim analisaglobal.com bermaksud konfirmasi kepada pihak kasi pelayanan terkait adanya warga kecamatan puspahiang yang terindikasi Covid-19. Tanggal 09 Maret 2021 saat kami mempertanyakan buku tamu elis selaku kaur keuangan yang saat itu di temani seseorang berseragam sapari hitam menjawab “silahkan ke lantai satu aja pa. Disini saya cuma kaur keuangan dan hal tersebut juga diiyakan oleh orang ber sapari hitam tersebut padahal di lantai satupun kami tidak di sambut atau di persilahkan mengisi buku tamu.
Yang menjadi pertanyaan adalah kenapa sang kaur keuangan memperlihatkan kwitansi-kwitansi pengeluaran Anggaran Desa sambil menyuruh kami mendatangi ketua APDESI .
Kami pun langsung menemui Suma selaku ketua APDESI kecamatan dan beliau menjelaskan seharusnya kaur keuangan tidak bertindak seperti itu apalagi memperlihatkan kwitansi ke orang lain, Ini jadi perhatian bagi kami. Ungkap suma.***(Nuryadin/Yos)