Lampung Selatan, analisaglobal.com — ASDP Indonesia Ferry (Persero) mengimbau seluruh pengguna jasa untuk merencanakan perjalanan secara cermat agar perjalanan mudik berjalan lancar dan nyaman karena periode puncak arus mudik Lebaran 2025 semakin dekat. Kondisi pada akhir pekan kemarin, terpantau volume kendaraan yang menuju Pelabuhan Merak untuk menyeberang ke Bakauheni, Lampung, mulai mengalami peningkatan signifikan.
Corporate Secretary ASDP Shelvy Arifin, menjelaskan bahwa Pelabuhan Merak memiliki kapasitas parkir hingga 8.000 kendaraan kecil, termasuk area penyangga di Pelabuhan Indah Kiat. Sementara itu, daya angkut kapal di tujuh dermaga Merak mencapai kurang lebih 1.000 kendaraan setiap satu jam.
“Sebagai contoh simulasi, jika pukul 17.00 WIB terdapat tujuh kapal yang bersandar, maka proses bongkar muat diperkirakan berlangsung selama satu jam. Setelah sekitar 1.000 kendaraan terangkut dan kapal berangkat, dalam kurun waktu 12-15 menit kemudian akan ada kapal berikutnya yang akan sandar untuk kembali mengangkut kurang lebih 1.000 kendaraan berikutnya. Sementara itu, sisa 7.000 kendaraan di area parkir pelabuhan harus menunggu giliran,” jelasnya.
Dalam kondisi _peak season_ seperti ini, tentu akan dimaksimalkan kapasitas angkut dengan mengoperasikan kapal berukuran besar, dan tentunya akan ada waktu tunggu tambahan bagi pengguna jasa dalam hal kapasitas pelabuhan terisi penuh (proses perpindahan moda transportasi dari jalur darat ke kapal). Oleh karena itu, ASDP menekankan pentingnya kepatuhan pengguna jasa dalam hal _check in_ (tiba di pelabuhan) sesuai dengan jam yang tertera pada tiket _online_ yang dipesan untuk menghindari antrian yang panjang di pelabuhan.
“Seluruh pengguna jasa wajib membeli tiket secara online sebelum keberangkatan. Pembelian tiket dilakukan secara online melalui _platform_ Ferizy atau Mitra Sales Channel Ferizy. Reservasi tiket pun dapat dilakukan hingga H-60 sebelum keberangkatan, sehingga pemudik memiliki waktu cukup untuk mengatur perjalanan dengan lebih baik,” ujar Shelvy.
Dengan sistem ini, ASDP mengimbau masyarakat untuk datang ke pelabuhan sesuai jadwal perjalanan yang dipesan dan tertera dalam e-tiket. Ketidaksesuaian jadwal kedatangan dapat menyebabkan ketidakseimbangan arus kendaraan dan antrean yang tidak perlu.
“Mohon agar pengguna jasa dapat membaca tiketnya, misal jika tertera jadwal keberangkatan pukul 18.00 WIB, pengguna jasa sebaiknya tiba di pelabuhan sekitar pukul 16.00-17.00 WIB, bukan sejak pagi hari seperti pukul 09.00 WIB. Hal ini untuk menghindari terjadinya antrian kendaraan yang panjang karena belum saatnya naik ke kapal,” ujarnya menambahkan.
Baca Juga Rumah Seorang Pedagang di Kawali Hangus Terbakar
Percepatan Perbaikan Dermaga VI
Menanggapi keluhan antrean kendaraan dan waktu tunggu di Pelabuhan Merak pada akhir pekan lalu, ASDP saat ini tengah melakukan percepatan perbaikan Dermaga VI Merak pascainsiden tertabraknya KMP Portlink III. Untuk memastikan operasional tetap berjalan, ASDP mengoptimalkan proses bongkar muat kendaraan melalui rampa samping kapal menuju car deck. Namun, metode ini membutuhkan waktu lebih lama dibandingkan proses normal, sehingga berdampak pada tambahan waktu bongkar muat.
Sebagai langkah antisipasi, ASDP juga telah menyiapkan buffer zone di Pelabuhan Indah Kiat sebagai area penampungan kendaraan sebelum masuk ke pelabuhan utama. Selain itu, Jalan Lingkar Selatan (JLS) juga akan difungsikan sebagai kantong parkir tambahan jika kapasitas di Pelabuhan Ciwandan telah mencapai batas maksimal. Dengan strategi ini, ASDP berharap distribusi kendaraan dapat lebih merata, sehingga tidak terjadi kepadatan ekstrem di satu titik.