Dalam arahannya mengatakan, BUM Desa jika terus dikembangkan bisa saja merambah sektor keuangan seperti Lembaga Keuangan Desa (LKD). Jika dikerjakan serius BUM Des mendirikan Bank Desa yang murni swasta karena semua masyarakat desa menyimpan uangnya disana. dan menggaransi meski nantinya ada Bank Desa tidak lantas menggusur Bank yang ada sekarang dengan catatan harus ada sinergi Lembaga Keuangan agar bisa berjalan beriringan.
Dalam kesempatan yang berbeda Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT) Abdul Halim Iskandar dalam Rapat Pembahasan Penguatan Kelembagaan BUM Desa Bersama Lembaga Keuangan Desa, Selasa (21/5/2024), di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. menjelaskan, saat ini sudah terbentuk sejumlah BUM Desa Bersama Lembaga Keuangan Desa (LKD) yang mendirikan perseroan terbatas lembaga keuangan mikro atau PT LKM.
Pendirian dan operasional PT LKM didampingi Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Jika semakin banyak BUM Desa yang memiliki PT LKM, mereka bisa bergabung untuk mendirikan bank desa. Saat ini, di seluruh Indonesia, terdapat 2.420 BUM Desa Bersama LKD. BUM Desa Bersama LKD Jika BUM Desa –BUM Desa itu membentuk layanan perbankan, potensi perputaran modalnya akan besar. Selain itu, tujuan pemberdayaan masyarakat desa juga dapat tercapai dengan kehadiran bank desa tersebut.
Bank desa di desa tempatnya, ini juga bisa menjadi pilihan baru di samping bank-bank umum dan bank daerah yang langsung bersentuhan dengan masyarakat desa. Perbedaan bank desa dengan bank umum atau bank daerah adalah semua modal berasal dari desa, dikelola oleh desa, dan keuntungannya akan kembali ke desa. Ide ini sudah pernah disampaikan kepada OJK yang siap melakukan pendampingan.
“Jika Melihat perkembangan 4 tahun terakhir, pemerintah mengupayakan Badan usaha milik desa atau BUM Desa secara kolektif berpeluang membentuk lembaga keuangan berupa bank desa. Bank itu akan bersentuhan langsung dengan kebutuhan masyarakat desa dan keuntungannya menjadi milik desa sehingga bisa membantu pembangunan desa,” pungkasnya. (AD)
Baca Juga Ari Bramasto : Sulitnya Mendapatkan Akses Impor, Harga Beras Dengan Mudah Melambung Tinggi