Nina mengaku, pernah mengikuti pelatihan-pelatihan dan bersertifikat. Diantaranya, yakni pelatihan seperti Business Development Association, kegiatan Pelatihan Digital Marketing Dan “Inter Mediasi UMKM”. Katanya
Selain itu juga, pelatihan Kewirausahaan kegiatan Peningkatan Kapasitas Koperasi Usaha Kecil Dan Menengah (PK2UKM) serta Peningkatan Kesiapan Akses Fasilitas Permodalan Non Perbankan Untuk Pelaku Ekonomi Kreatif di Kota Tasikmalaya.
Nina mengungkapkan, selain pemasaran secara online, juga memasukkan abon hasil buatannya itu ke qini mart di daerah Cisayong, ke toko Segar di Singaparna, Populer Mart, Cahaya Mart, 212 mart dan lainnya. Ungkapnya
Dalam satu hari, Nina membutuhkan 7 kg daging ayam atau sebanyak 40 kg daging ayam watu seminggu yang biasa untuk diproduksi dijadikan abon. Saat ini, Nina dibantu oleh 3 karyawannya dan memproduksi di rumah sendiri.
Harga abon yang Ia jual bermacam – macam. Untuk ukuran 50 gr harganya 10k, ukuran 100 gr harganya 20k, ukuran 125 gr harganya 25k, ukuran 150 gr harganya 30k, ukuran 200gr 40k, ukuran 250gr harganya 50k dan ukuran 1kg harganya 180k. Tentunya dengan berbagai macam varian rasa. Katanya
Hasil dari penjualan AbonMu ini, lanjut Nina, sebagian diinfakan ke LAZISMU, Organisasi Perempuan Nasyiatul Aisyiyah Puteri Muhammadiyah dan Aisyiyah. Ujarnya
“Saya ingin maju dan ingin merekrut karyawan dari warga sini untuk meningkatkan UMKM yang ada. Kita juga ingin mendapatkan bantuan karena kurang modal dan juga pemasaran saat ini masih kurang luas, kalau sudah luas orderan tentunya cukup banyak,” kata Nina menambahkan.***Day