Menurut salah satu peserta open bidding yang enggan disebutkan namanya mengatakan, untuk pendaftaran awal juga sebetulnya sudah terlihat, karena dengan melamar di SKPD yang seharusnya memiliki basic di SKPD yang dilamar minimal 5 tahun, tetapi pada kenyataan yang lolos 3 besar jika dilihat dan di analisa tentunya jauh dari kata layak karena ada beberapa peserta belum pernah berdinas di SKPD tersebut. Ungkapnya Selasa (12/04/2022).
“Yang membuat kami heran, dari semua 9 Jabatan atau instansi yang dilelangkan, terdapat beberapa pejabat yang lolos di dua SKPD yang dilamar, tentunya sangat mengherankan bagi kami.” Jelasnya
Adapun dengan tidak munculnya nilai dalam pengumuman 3 besar yang lolos ini tentunya menjadi pertanyaan besar, apalagi di surat pemberitahuan ada penegasan berdasarkan huruf atau abjad yang di beri tanda penebalan atau di bold, karena semua harus jelas, apakah yang benar – benar lolos 3 besar hasilnya memadai ? terus dalam uji kompetensi tentunya ada inovasi dan prestasi di dinas yang dilamar, itu juga harus jelas berapa nilainya. tuturnya
“Kalau memang tidak memerlukan nilai, seharusnya tinggal dipilih saja, toh kalau memang adanya dugaan ataupun indikasi antara prestasi dan relasi tidak usah ada open bidding, karena hanya akan menghamburkan anggaran saja.” tegasnya
Dengan adanya hal tersebut, selayaknya pihak Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) dan kementerian dalam negeri (Kemendagri) diharapkan segera untuk turun tangan ke kabupaten Tasikmalaya dan mengevaluasi hasil open bidding yang diduga hanya menjadi ajang formalitas dan diduga tidak kompetitif dan tidak terbuka serta menghamburkan anggaran.
Dilain pihak, saat analisaglobal.com mencoba mengkonfirmasi ke pihak kepala BKPSDM kabupaten Tasikmalaya selaku Sekretaris panitia seleksi pengisian jabatan pimpinan tinggi pratama secara terbuka dan kompetitif yaitu Drs. H. Iing Faridz Khosin, M.Si terkait open bidding, dirinya sedang tidak ada ditempat, serta Sekda kabupaten Tasikmalaya Dr. H. Mohamad Zein selaku ketua panitia seleksi pengisian jabatan pimpinan tinggi pratama secara terbuka dan kompetitif sulit untuk di konfirmasi. Sampai berita ini diturunkan yang bersangkutan belum dapat dimintai keterangan.***UWA