Sementara itu Budi dari pihak Balai Penyuluh Pertanian (BPP) kecamatan Salawu menyebutkan terkait langkanya pupuk subsidi disebagian wilayah Salawu, Budi juga menjelaskan, bahwa BPP hanya menginput data saja, dimungkinkan kelangkaan pupuk subsidi di karenakan tata kelola di pusat. Jelasnya.
“Kini para petani harus menerima kondisi kelangkaan pupuk tersebut, Harapan mereka agar di setiap desa ada agen pupuk, jauh-jauh mereka bayar ojek tetapi pupuk tidak ada, sedangkan uang transpor ojek harus tetap dibayar.” Pungkas Budi. (Yos Muhyar)
Baca Juga Buntut Kekecewaan Terhadap Program Pemerintah, Masyarakat Sindangjaya Gelar Audiensi Dengan Pemdes