Analisa Global Cepat, Aktual dan Berimbang
Pangandaran, analisaglobal.com – Rangkaian debat calon kepala daerah merupakan tahapan Pemilukada Kabupaten Pangandaran tahun 2024 – 2029 yang diselenggarakan KPUD Pangandaran menyita perhatian semua warga masyarakat.
Antusias masyarakat sebagai pemegang hak konstitusi penuh dalam menentukan pilihannya ditanggal 27 Nopember 2024 yang bisa dihitung beberapa hari lagi, tentu ke depan menjadi bahan pertimbangan kemana arah pilihan terbaiknya.
Pemilih cerdas tentu akan melihat siapa sosok yang pantas memimpin Pangandaran 5 tahun ke depan.
Selain itu juga pemilih cerdas tidak akan terbuai dengan janji – janji politik dari pasangan kepala daerah dan tidak akan tergoda oleh money politik.
Diselenggarakan di Hotel Pantai Indah, Rabu 20 Nopember 2024, debat kedua tadi malam sangat menarik dengan mengangkat tema Peningkatan Indek Pembangunan Manusia, Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Tata Ruang, Penguatan Tata Kelola Pemerintah dan Kepemudaan.
Dari kedua paslon baik Cino maupun Hudang secara keseluruhan dalam penampilan pertanyaan – pertanyaan yang disampaikan oleh panelis dan dibacakan oleh moderator, jawaban dan pemaparannya menurut kaca mata saya sangat terukur – terarah, point by point esensinya dapat, sangat tepat korelasi apa yang dipertanyakan dengan jawaban yang disampaikan paslon 02 Hudang (H. Ujang Endin Indrawan – H. Dadang Solihat), ungkap Hendris jurnalis salah satu media online di Kecamatan Padaherang.
Penguasaan panggung paslon 02 Hudang terlihat lebih kalem, rilek, tidak tegang, chemistry antar paslon juga searah sejalan, terlebih personaliti kedua paslon 02 Hudang memiliki 4B yaitu Brain – Beauty – Behavior – Brave yang bisa saling melengkapi satu sama lain.
Baca Juga Bareskrim Polri Bongkar Laboratorium Narkoba Senilai Rp. 1,5 Triliun di Bali
Pertama, Brain yang berarti kecerdasan. Sebagai birokrat murni pasangan 02 Hudang mempunyai wawasan yang luas yakni memprioritaskan pendidikan, kesehatan, peningkatan SDM kepemudaan, dan faham betul tentang reforma agraria yang selama ini menjadi persoalan pelik di Kabupaten Pangandaran.
