Kemudian awak media pun menuju lokasi proyek dan menemui Yuli selaku pengawas lapangan di PT. Lematang Sukses Mandiri tersebut. Ia menerangkan bahwa kepala perusahan tersebut sibuk dan susah ditemui. “Kalau ada yang mau ditanyakan, tanya ke kami yang di lapangan, jika ada jalan komunikasi yang baik mungkin bisa kami tangani, kalau tidak bisa ya beritakan saja,” tandas Yuli menutup pembicaraan sambil duduk.
Terkait dengan kesulitan media mengakses informasi kepada pihak-pihak terkait sebagaimana yang dialami jurnalis di Cilegon di atas, Ketua Umum Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI), Wilson Lalengke, S.Pd., M.Sc., M.A., menyatakan sangat prihatin dengan sifat dan karakter para pihak terkait dimaksud. “Saya sangat prihatin dan mengecam keras perilaku yang tidak konsisten dari para pihak terkait seperti Manager Perusahan PT. Lematang Sukses Mandiri di Cilegon itu. Dia sudah membuat janji dengan awak media, namun dengan seenak perutnya tidak memenuhi janji bertemu memberikan keterangan yang diperlukan untuk pemberitaan agar proyek yang dikerjakan menggunakan dana rakyat itu diketahui publik. Ini adalah sifat pongah dan sangat buruk bagi perkembangan pembangunan bangsa dan negara,” tutur Alumni PPRA-48 Lemhanas RI tahun 2012.
Tokoh Pers Nasional tersebut menambahkan bahwa sangat mungkin ada sesuatu yang ingin disembunyikan sehingga yang bersangkutan tidak berani bertemu wartawan. “Saya berharap agar pejabat pengguna anggaran di Pemerintahan Pusat dan Daerah memperhatikan hal-hal semacam itu, dan memberikan sanksi tegas terhadap perusahaan atau kontraktor yang tidak becus dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya,” tegas Wilson Lalengke, Jumat, 26 Mei 2023. (Tim PPWI)
Baca Juga PLN ULP Banjar Kota UP3 Tasikmalaya Lakukan Perawatan Jaringan di Beberapa Wilayah Kerja