“Mengingat kepala desa dimanapun berada dan itu akan mendapatkan anggaran dari pemerintah pusat terkait dengan otonomi desa, sehingga tuntutan masyarakat dan tuntutan publik terhadap pemerintahan itu akan menciptakan good governance dan good government, artinya bukan hanya mencari pemerintah yang bersih tapi bagaimana tata kelola pemerintah itu,” katanya.
Untuk Posisi Kaur Perencenaan
Lanjut Dia, Kita harapkan dengan seleksi ini adalah untuk memunculkan perangkat-perangkat desa yang benar-benar bisa dan siap bekerja, terutama sesuai dengan tupoksi masing-masing misalkan, kalau di desa Cilangkap ini butuh kaur perencanaannya, dan diharapkan nantinya para birokrat atau para perangkat desa, bisa bekerja dengan baik dan berintegritas bahwa mereka itu bukan buat kepentingan pribadi tapi bagaimana mereka itu bisa demi kepentingan publik, jadi perangkat desa ini harus benar-benar selektif, disiplin waktu, kemudian integritas itu berkaitan dengan akhlak, ungkap Dr. Mohammad Ali Andrias.
Sedangkan Yuli Rohman, Ketua pelaksana menjelaskan, seleksi Kaur perencanaan posisinya kosong karena adanya rotasi di desa Cilangkap, peserta sebanyak 13 orang untuk pendaftar ada 14 orang 1 orang gagal seleksi administrasi, dikarenakan usia kurang dari minimal jadi totalnya ada 13 terdiri dari 10 wanita dan 3 pria.
“Untuk batas usia minimal 20 tahun menurut undang-undang dan maksimal sampai usia 42 tahun,tes perangkat desa dilaksanakan langsung tim tes pihak dari luar yaitu dari akademisi,dengan melaksanakan tes tertulis, tes komputer dan wawancara.” Jelasnya
Yuli menambahkan, Dari rapat pleno panitia, telah ditetapkan dari rangkaian tiga tes yang mendapatkan hasil tertinggi dari para peserta yaitu yang pertama Ela Nurlaelasari dengan nilai 395 , kedua Yunan Ahmad Fauzan 368,dan ketiga Hapy Sugiharto 365,” imbuhnya Yuli Rohman. (Aryani/Heni)
Baca Juga Peduli Akan Lingkungan, Keluarga Mahasiswa Ciamis Regional Cirebon Laksanakan Gerakan Bebersih Bima