“Desa tidak lagi dianggap sebagai objek pembangunan. Melainkan ditempatkan menjadi subjek dan ujung tombak pembangunan dan peningkatan kesejahteraan rakyat, ” urai Joni.
Sementara itu, Asda Ekonomi Pembangunan, Toto Marwoto mengungkapkan, program FKP DAS sejalan dengan visi dan misi Kabupaten Ciamis. Khususnya pada misi ke-4 yaitu terpeliharanya kelestarian dan fungsi lingkungan hidup serta sumber daya alam sebagai penyangga kehidupan.
“Program yang diterapkan FKP DAS sangat sejalan dengan misi Kabupaten Ciamis ke-4 terkait pemeliharaan sumber daya alam, ” ujarnya.
Pun disampaikan Kepala DPRKPLH Ciamis, Taufik Gumelar, pihaknya telah menyiapkan kegiatan di tahun anggaran 2020-2021 yang berupaya mempertahankan dan pemeliharaan DAS. Kegiatan tersebut dikemas dalam kajian terkait Gunung Sawal.
“Kami telah melakukan penelitian dengan Gunung Sawal. Ada beberapa yang telah tersampaikan salah satunya tentang penurunan sumber daya airnya, ”
Dari hasil kajian yang dilakukan masih banyak tatakelola Gunung Sawal yang kurang pas. Sehingga perlunya kerjasama dengan FKP DAS sebagai fungsi konservasi dan aktivitas ekonomi.
Kaitannya dengan DAS, perlu juga diperhatikan pengelolaan sampah. Beberapa permasalah TPA di Ciamis juga diperlukan perhatian lebih. .
“Kami telah melakukan pemilahan sampah dalam pengelolaannya di TPA. alhamdulilah Ciamis mendapat penghargaan sebagai penerima Program Kampung Iklim (Proklim) terbaik,”terangnya.
“Kami sangat terbantu dengan bapak ibu dari FKP DAS, khususnya dalam mencapai visi misi bupati ke depan,” tambah Taufik.***Goez/A. Yayat H