“Yang membuat saya tambah kecewa, setelah uang diserahkan namun komoditi belum bisa dibawa sampai malam, karena stok kurang.” Imbuh Asep
Asep juga mempertanyakan, “Ada apa e-warong bisa seperti itu ? ini akan saya ungkap, siapa yang bermain di BPNT ini, tolong pihak TIKOR kaji kelapangan terkait kejadian di desa Kamulyan.” tandasnya
Dilain pihak Hen Hen yang juga KPM warga Pasar Munding Desa Kamulyan membenarkan adanya uang yang di serahkan langsung setelah penyaluran dari petugas PT. Pos Indonesia.
“Memang benar, saya juga memberikan uang Rp. 600.000,- tapi struk atau nota pembelanjaan tidak diberi, saya hanya menerima beras 3 karung, telur ayam 1,5 kg, kacang tanah 1,5 kg dan 3 kg buah pir, tanpa memberikan rincian harga.” Ucap Hen Hen
“Sampai saat ini ada beberapa KPM yang belum menerima komoditi, padahal uang Rp. 600.000 sudah di serahkan ke e-warong.” Pungkasnya
Dengan adanya kejadian tersebut, pihak TKSK ataupun TIKOR harus segera turun tangan, dan perlu adanya tindakan dari pihak terkait atas kejadian tersebut. Sampai berita ini diturunkan, Pihak TKSK ataupun TIKOR belum bisa dihubungi dan dimintai keterangan terkait hal tersebut.***(TIM)