“Awalnya memelihara sekitar 1000 ekor burung puyuh di kandang peternakan burung puyuh milik pribadi, dan sampai saat ini sudah 5 bulan berjalan jumlah nya sudah bertambah menjadi 3200 ekor burung puyuh. Pepen menambahkan, dari jumlah 3200 ekor burung puyuh ini sudah menghasilkan 2550 butir telur puyuh. Karena curah hujan bulan ini masih tinggi jadi ada sedikit penurunan jumlah telur yang di hasilkan di perkirakan 85 % yang bertelur dari total 3200 ekor.” Kata Pepen kepada analisaglobal.com.
Sementara itu, Pepen menjelaskan mengenai pakan yang dibutuhkan untuk peternakan burung puyuh ini membutuhkan 2,5 gram per hari tiap satu ekor burung puyuh semenjak usia 30 hari sampai masa bertelur. Jadi untuk total kebutuhan pakan per hari 80 kg pakan yang di butuhkan. Dan ditambah lagi obat-obatan untuk menunjang hasil telur yang maksimal. Jelasnya.
Meskipun situasi Covid-19 masih melanda, Pepen tetap masih bertahan walaupun menemukan hambatan dari jumlah telur yang dihasilkan, namun masih bisa meraih untung karena di ikuti harga pakan cenderung turun juga.
“Adapun rencana kedepannya, akan dikembangkan dengan menambah jumlah burung puyuh yang di ternak hingga 10.000 ekor. Sehingga dapat menyerap tenaga kerja dari luar dan akan di kembangkan sistem management nya karena saat ini masih dapat di tangani sendiri.” Pungkasnya. ***U.Supriyadi/Budi Faisal