Kota Bandung, analisaglobal.com — Penyelenggaraan ketahanan keluarga merupakan proses terus menerus untuk dapat meningkatkan kualitas dan penghidupan keluarga dalam rangka mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan lahir dan batin seluruh anggota keluarga.
Hal tersebut disampaikan oleh sekretaris Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB), dr. Siska Gefriati, M.H.Kes., SP.DLP dalam Webinar Ketahanan Pangan Keluarga yang diinisiasi oleh Biro Pemberdayaan Perempuan dan Kesejahteraan Keluarga (PPKK) DPW LDII Provinsi Jawa Barat, pada Minggu (19/12).
Ia juga memaparkan mengenai delapan fungsi keluarga . Delapan fungsi keluarga adalah fungsi-fungsi yang menjadi prasyarat, acuan, serta pola hidup setiap keluarga dalam rangka terwujudnya keluarga sejahtera dan berkualitas sebagai upaya pembangunan ketahanan keluarga. Kedelapan fungsi keluarga tersebut, yakni fungsi agama, fungsi sosial budaya, fungsi cinta kasih, fungsi perlindungan, fungsi reproduksi, fungsi sosialisasi dan pendidikan, fungsi ekonomi, dan fungsi pembinaan lingkungan.
“LDII juga memegang peran dalam pembangunan ketahanan keluarga sebagai salah satu komunitas di masyarakat yang ikut serta dalam pembangunan ketahanan keluarga, tuturnya.
Dalam mewujudkan ketahanan keluarga, terdapat 5 dimensi penting yang perlu dilakukan, diantaranya aspek legalitas dan keutuhan keluarga, ketahanan fisik, ketahanan ekonomi, ketahanan sosial psikologis dan ketahanan sosial budaya
“Saya juga memberikan apresiasi webinar ketahanan pangan dan gizi dan ini merupakan bagian dari dimensi ketahanan fisik dalam ketahanan keluarga.”, tambahnya.
Sementara itu, Ketua DPW LDII Jawa Barat, Drg. H. Dicky Harun, Sp.Ort mengatakan bahwa untuk membentuk Indonesia emas, tentu membutuhkan manusia sehat dan berkualitas sehingga pemenuhan gizi anak menjadi hal yang utama.
“Bagaimana kita mau menyongsong Indonesia Emas 2045 gizi saja tidak terpenuhi”, Ujarnya.